(Sekilas IPTEK)
Tim dari Institut Riset Kanker
(ICR) London, Inggris, menemukan 14 mutasi genetik terpisah yang bisa memicu
kanker prostat agresif. Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada 191
penderita kanker prostat dan setidaknya tiga anggota keluarga penderita, 7
persen responden memiliki salah satu dari 14 mutasi genetik pemicu kanker
prostat. Temuan yang dipublikasikan dalam British
Journal of Cancer itu dimanfaatkan untuk mendeteksi kemungkinan kanker
prostat pada pria berdasarkan kondisi genetik. Tes serupa sudah dilakukan untuk
mendeteksi kanker payudara pada perempuan. “Dalam 2-3 tahun lagi, tes ini bisa
dilakukan pada pria yang mengidap kanker prostat ataupun pria yang memiliki
riwayat keluarga penderita kanker prostat,” kata peneliti ICR, Zsofia
Kote-Jarai, kepada BBC, Jumat (21/2/14). Kanker prostat adalah jenis kanker
yang banyak diderita pria, tetapi tidak setiap penderita perlu pengangkatan
prostat. Terapi infasif itu memiliki efek samping berat, antara lain menjadi
tidak subur, kesu;litan mempertahankan ereksi dan mengendalikan buang air
kecil. Hal ini berbeda dengan perempuan beresiko tinggi kanker payudara yang
perlu menjalani mastektomi atau pengangkatan payudara. (BBC/MZW).
No comments:
Post a Comment