Monday, May 5, 2014

TERAPI MAGNET ATASI MIGREN


(Sekilas IPTEK)
Di Inggris, 1 dari 4 perempuan dan 1 dari 12 laki-laki mengalami migren. Ada beberapa migren yang disertai atau tidak dengan rasa berputar atau yang disertai atau tidak dengan sakit kepala. Meski tak bisa sembuh total, migren bisa dicegah atau dikurangi keparahannya. Ada berbagai macam pengobatan, tetapi umumnya dengan parasetamol sebagai penghilang rasa sakit. Selain itu, kini tersedia terapi dengan magnet, yakni stimulus magnetik transkaranial (TMS). Terapi dilakukan dengan memberikan stimulus gelombang magnetik singkat pada otak melalui seperangkat alat yang diletakkan di kulit kepala. Institut Nasional untuk Kesehatan dan Perawatan Unggul (NICE) Inggris merekomendasikan teknik ini walau bukti keberhasilannya masih terbatas. Ketua Asosiasi Sakit Kepala Inggris Peter Goadsby kepada BBC, Selasa  (22/1/14), mengatakan uji TMS kepada 164 pasien menunjukkan, TMS memberikan hasil 2 kali lebih baik untuk mengatasi migren dibandingkan dengan penggunaan plasebo. Sebanyak 40 peserta responden tidak merasakan migren 2 jam setelah diterapi TMS. Namun, NICE mengingatkan adanya ketidakpastian  dalam terapi ini. Disarankan, terapi hanya untuk para pasien yang gagal dengan terapi lain. (BBC/MZW).

No comments:

Post a Comment