(Sekilas IPTEK)
Di Inggris, 1 dari 4 perempuan
dan 1 dari 12 laki-laki mengalami migren. Ada beberapa migren yang disertai
atau tidak dengan rasa berputar atau yang disertai atau tidak dengan sakit
kepala. Meski tak bisa sembuh total, migren bisa dicegah atau dikurangi
keparahannya. Ada berbagai macam pengobatan, tetapi umumnya dengan parasetamol
sebagai penghilang rasa sakit. Selain itu, kini tersedia terapi dengan magnet,
yakni stimulus magnetik transkaranial (TMS). Terapi dilakukan dengan memberikan
stimulus gelombang magnetik singkat pada otak melalui seperangkat alat yang
diletakkan di kulit kepala. Institut Nasional untuk Kesehatan dan Perawatan
Unggul (NICE) Inggris merekomendasikan teknik ini walau bukti keberhasilannya
masih terbatas. Ketua Asosiasi Sakit Kepala Inggris Peter Goadsby kepada BBC,
Selasa (22/1/14), mengatakan uji TMS
kepada 164 pasien menunjukkan, TMS memberikan hasil 2 kali lebih baik untuk
mengatasi migren dibandingkan dengan penggunaan plasebo. Sebanyak 40 peserta
responden tidak merasakan migren 2 jam setelah diterapi TMS. Namun, NICE
mengingatkan adanya ketidakpastian dalam
terapi ini. Disarankan, terapi hanya untuk para pasien yang gagal dengan terapi
lain. (BBC/MZW).
No comments:
Post a Comment