Thursday, February 27, 2014

PERLU BERPIKIR PANJANG



  
        Pada suatu hari seekor rubah sedang berjalan di tengah hutan. Disitu ada sebuah sumur tua yang airnya jernih sehingga dia bisa bercermin disitu. Karena dia terlalu asyik bercermin, tanpa sengaja dia tercebur dan tidak bisa keluar, karena sumur tua itu cukup dalam dan terlalu tinggi bagi rubah itu untuk memanjat dan melompat keatas untuk keluar. Beberapa saat kemudian ada seekor kambing datang ke sumur itu.
          Kambing itupun bertanya pada rubah, “Apa yang sedang kamu lakukan?”  “Aku sedang menikmati air termanis yang pernah kuminum”, jawab rubah. Kambing itupun berkata, “Alangkah senangnya bila aku juga bisa menikmatinya”. Rubah pun bertanya, “Kenapa kau tidak bergabung dengan aku?” Tanpa pikir panjang, kambing itupun masuk kedalam sumur dan rubah segera naik ke punggung kambing itu lalu melompat keluar sumur meninggalkan kambing. Kini giliran kambing yang tidak bisa keluar dari sumur. Kambing pun merasa ditipu dan dimanfaatkan oleh rubah.
          Sikap terburu-buru tanpa berpikir panjang selalu membuat kita melakukan kesalahan-kesalahan yang sebenarnya tidak perlu terjadi. Apalagi jika mudah tergiur oleh bujukan-bujukan dari orang lain, hal itu akan membuat kita lebih mudah terjebak dalam kesalahan. Kita mungkin ingin segera mendapatkan hasil seperti yang  kita inginkan, namun sikap yang selalu terburu-buru tidak membawa keuntungan bagi kita melainkan hanya akan mendatangkan kerugian semata. Bukan hanya dalam hal materi saja tetapi juga dalam seluruh kehidupan kita. Sebagai contoh, banyak orang tergiur promo sebuah produk dengan harga murah, tapi setelah dia membeli ternyata kwalitasnya jauh dibawah standar. Begitu juga dalam memilih pasangan. Banyak orang tergiur dengan penampilan, kekayaan, status dan sesuatu yang tampak di luar saja, namun ternyata karakternya buruk. Pada akhirnya kehidupannya  tidak akan bahagia dan rumah  tangganya  akan berantakan.
          Karena itu, biasakanlah untuk berpikir panjang dalam menghadapi setiap masalah yang ada. Selidikilah kebenaran dalam setiap informasi. Jangan terburu-buru mengambil keputusan apalagi dalam keadaan emosi. Mintalah hikmat Tuhan dan berdoalah sebelum melakukan segala sesuatu agar Tuhan selalu menuntun kita untuk menimbang dan memutuskan setiap perkara dengan bijaksana sehingga akhirnya kita bisa memperoleh hasil yang terbaik.

Tuesday, February 25, 2014

KEKUATAN SEORANG WANITA



  
Pada umumnya orang beranggapan bahwa wanita lebih lemah dari pria dan ada ungkapan yang mungkin sudah sering kita dengar yang mengatakan bahwa wanita adalah makhluk lemah yang perlu dlindungi. Namun anggapan tersebut tidak selamanya benar, bahkan bisa sebaliknya. Banyak wanita yang mempunyai kemampuan luar biasa.  Ada wanita yang lebih hebat daripada pria. Menurut sejarah, Panglima perang Perancis Napoleon Bonaparte sang penakluk benua  Eropa,  ternyata takluk juga pada seorang wanita. Ada juga tokoh Alkitab bernama Simson yang punya kekuatan luar biasa ternyata takluk ditangan wanita bernama Delila. Ada beberapa pria pemimpin besar dunia lainnya yang takluk juga kepada wanita. 

          Kita memang mengakui, bahwa dibalik kesuksesan seorang pria, biasanya terdapat seorang wanita yang hebat dibelakangnya. Akan tetapi, hal yang sebaliknya juga bisa berlaku, dibalik kehancuran seorang pria terdapat juga tangan-tangan wanita nakal yang bermain dibelakangnya. Kesimpulannya, wanita mempunyai pengaruh yang sangat kuat. Kemampuan yang kuat untuk mempengaruhi itu harus dipergunakan secara hati-hati. Harus dipergunakan untuk mempengaruhi untuk hal-hal yang positif.

Kemampuan kita untuk mempengaruhi seseorang hendaklah dipergunakan dengan penuh rasa tanggungjawab. Pergunakanlah kemampuanmu bukan hanya untuk kepentingan diri sendiri, bukan untuk memuaskan hawa nafsumu. Bukan untuk menjatuhkan atau mencelakakan seseorang. Gunakanlah kemampuanmu untuk membangun hal-hal yang positif dan bermanfaat bagi orang lain dan orang-orang disekitarmu.

Sunday, February 23, 2014

HARTA DAN KEBAHAGIAAN



          Seorang milyarder asal Austria bernama Karl Rabeder, memutuskan untuk menyumbangkan seluruh kekayaannya senilai tiga juta Poundsterling atau setara Rp.50 Miliar setelah menyadari kekayaannya itu tidak membuat dia bahagia. Dia menjual villa mewah dengan danaunya di pegunungan Alps senilai Rp.21 Miliar. Dia juga menjual rumah dan lahan pertanian dengan nilai Rp.10 Miliar, enam koleksi pesawat terbang layang senilai  Rp.6 Miliar dan sebuah mobil mewah senilai Rp.700 juta. 

          Rabeder tidak menyisakan apa pun dari kekayaannya. Rabeder akan keluar dari rumah mewahnya, lalu menyepi ke sebuah rumah sederhana. Semua hasil penjualan hartanya akan menjadi modal untuk lembaga amal yang dia dirikan di Amerika Tengah dan Latin. Sejak saat itu, Rabeder mengatakan bahwa dirinya merasa bebas dan tidak lagi merasa terbebani. 

          Kekayaan memang salah satu hal penting yang harus kita miliki demi kelangsungan hidup kita. Sebab tanpa kekayaan, mustahil bagi kita untuk memenuhi kebutuhan hidup kita sehari-hari. Namun demikian, janganlah kita jadikan kekayaan sebagai tujuan utama dalam hidup kita, sebagai sesuatu yang bisa menjamin kebahagiaan dan ketenteraman hidup kita. Jangan sampai kekayaan justru menjadi jerat yang membuat hidup kita bergantung kepadanya. Sebab jika kita mulai menjadikan kekayaan sebagai tujuan utama hidup kita, kita tidak akan merasa puas dan bahagia. Hal inilah yang sangat disadari oleh Rabeder, hingga dia menyumbangkan semua hartanya dan memutuskan untuk hidup sederhana di hari tuanya.

          Jadi kehidupan kita tidak tergantung dari kekayaan yang kita miliki. Kehidupan manusia hanya tergantung pada Tuhan. Jadi jangan sampai kita terikat dan bergantung pada kekayaan. Sebaliknya, biarlah hidup kita selalu bergantung kepada Tuhan sebab Dialah sumber kehidupan. Gunakanlah kekayaan kita untuk berbagi dengan sesama agar kekayaan kita bisa menjadi berkat bagi sesama. Dengan demikian, hidup kita pun akan diberkati dan tanpa kita sadari, kita telah mengumpulkan harta di surga yang bisa kita nikmati dalam kehidupan kekal nanti.

Friday, February 21, 2014

HARTA DAN KEBAHAGIAAN



          Seorang milyarder asal Austria bernama Karl Rabeder, memutuskan untuk menyumbangkan seluruh kekayaannya senilai tiga juta Poundsterling atau setara Rp.50 Miliar setelah menyadari kekayaannya itu tidak membuat dia bahagia. Dia menjual villa mewah dengan danaunya di pegunungan Alps senilai Rp.21 Miliar. Dia juga menjual rumah dan lahan pertanian dengan nilai Rp.10 Miliar, enam koleksi pesawat terbang layang senilai  Rp.6 Miliar dan sebuah mobil mewah senilai Rp.700 juta. 

          Rabeder tidak menyisakan apa pun dari kekayaannya. Rabeder akan keluar dari rumah mewahnya, lalu menyepi ke sebuah rumah sederhana. Semua hasil penjualan hartanya akan menjadi modal untuk lembaga amal yang dia dirikan di Amerika Tengah dan Latin. Sejak saat itu, Rabeder mengatakan bahwa dirinya merasa bebas dan tidak lagi merasa terbebani. 

          Kekayaan memang salah satu hal penting yang harus kita miliki demi kelangsungan hidup kita. Sebab tanpa kekayaan, mustahil bagi kita untuk memenuhi kebutuhan hidup kita sehari-hari. Namun demikian, janganlah kita jadikan kekayaan sebagai tujuan utama dalam hidup kita, sebagai sesuatu yang bisa menjamin kebahagiaan dan ketenteraman hidup kita. Jangan sampai kekayaan justru menjadi jerat yang membuat hidup kita bergantung kepadanya. Sebab jika kita mulai menjadikan kekayaan sebagai tujuan utama hidup kita, kita tidak akan merasa puas dan bahagia. Hal inilah yang sangat disadari oleh Rabeder, hingga dia menyumbangkan semua hartanya dan memutuskan untuk hidup sederhana di hari tuanya.

          Jadi kehidupan kita tidak tergantung dari kekayaan yang kita miliki. Kehidupan manusia hanya tergantung pada Tuhan. Jadi jangan sampai kita terikat dan bergantung pada kekayaan. Sebaliknya, biarlah hidup kita selalu bergantung kepada Tuhan sebab Dialah sumber kehidupan. Gunakanlah kekayaan kita untuk berbagi dengan sesama agar kekayaan kita bisa menjadi berkat bagi sesama. Dengan demikian, hidup kita pun akan diberkati dan tanpa kita sadari, kita telah mengumpulkan harta di surga yang bisa kita nikmati dalam kehidupan kekal nanti.

Wednesday, February 19, 2014

MATI ADALAH KEUNTUNGAN



          Semua orang tahu, pada waktunya kelak akan tiba pada akhir dari suatu kehidupannya (mati). Kematian pasti akan datang kepada semua orang dan tak mungkin itu ditolak, sesuatu yang paling menakutkan dan menyedihkan serta merugikan. Sulit bagi mereka menerima bahwa “mati adalah keuntungan”. Oleh karena itu judul tulisan ini bagi banyak orang yang membacanya bisa membuat bingung dan penasaran. Manusia berkeinginan  melawan kodrat keterbatasannya untuk tidak mati, walaupun disadari bahwa keinginan itu mustahil terwujud. Manusia takut mati, takut menghadapi hari tuanya, baginya kematian adalah kerugian dan bukan keuntungan.

          Sejarah telah begitu banyak mencatat akan ketakutan manusia itu, manusia bekerja keras untuk mengumpulkan dan menimbun harta benda, mempersiapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan bila maut atau kematian  itu menjemputnya. Usaha yang sia-sia dan merugikan.
Mati adalah keuntungan, karena itu adalah akhir dari kehidupan, akhir dari penderitaan, akhir dari kecapekan, akhir dari kebohongan, kepalsuan, kejahatan dan akhir dari segala kekacauan. Kematian mengakhiri segalanya. Mati didalam Tuhan adalah keuntungan.

Harus diakui bahwa menjadi orang baik di zaman yang susah ini, betapa sulitnya. Zaman susah adalah ketika orang-orang hanya mementingkan diri sendiri, serakah dan munafik. Ketika para hakim tidak berkutik karena setumpuk hadiah dan iming-iming, ketika para konglomerat bersatu untuk menjalankan monopoli usaha dan ketika orang kecil tak mampu lagi berbuat apa-apa. Dalam keadaan demikian betapa susahnya berbuat baik.

          Hidup didunia ini hanyalah persinggahan sejenak saja dalam perjalanan hidup yang panjang. Hidup ini hanyalah untuk singgah makan dan minum saja bukan untuk berfoya-foya hingga lupa daratan. Orang yang hidupnya di darat adalah aneh kalau sampai lupa daratan dan orang yang hidupnya di laut tidak boleh lupa lautan. Bertenggang rasalah terhadap sesama, jangan terlalu mendongak keatas, tetapi ingatlah orang-orang dibawahmu yang dilanda penderitaan hidup yang sangat membutuhkan pertolongan.

          Sadarlah akan arti dan makna hidup didunia yang fana dan di akhirat. Semakin banyak mengerti dan memahami akan arti dan makna kehidupan itu, semakin berkesimpulan bahwa mati adalah keuntungan.
Akhir dari suatu kehidupan bagi seseorang   sesungguhnya dapat diketahui oleh orang yang bersangkutan manakala dia mampu menyatu dengan Penciptanya, karena pemilik kehidupan itu sendiri  Tuhan Yang Maha Kuasa akan memberitahukannya melalui  tanda-tanda kepadanya. 

          Apakah anda ingin memahami arti dan makna kehidupan serta menerima mati adalah keuntungan? Menyatulah dengan Penciptamu, Tuhan Yang Maha Kuasa agar diberi tanda-tanda untuk dapat memahami dan menerimanya.       


   

Monday, February 17, 2014

LUPAKAN MASA LALU



                
     
     Nina dan Tony adalah sepasang suami isteri yang telah menikah selama 5 tahun. Sebelum melangsungkan pernikahan mereka juga menjalani masa berpacaran selama 5 tahun, sehingga kalau dihitung hubungan secara dekat diantara mereka berdua sudah berjalan selama 10 tahun. Hubungan mereka tergolong sangat harmonis penuh dengan suasana romantis. Tapi ada satu hal yang sangat mengganggu pikiran Nina. Hal ini menyangkut suatu rahasia yang belum pernah diceritakan kepada suaminya. Jauh sebelum mengenal Tony, sebetulnya Nina sudah menjalin hubungan dan berpacaran dengan Ferry, bahkan mereka sudah merencanakan akan melangsungkan pernikahan dalam waktu yang tidak terlalu lama lagi. Namun begitu berjumpa dengan Tony, Nina langsung terpesona . Diam-diam  Nina menjalin hubungan dengan Tony sampai akhirnya menikah dan selanjutnya mencampakkan Ferry. Dengan hati dan perasaan yang hancur lebur, Ferry pindah ke kota lain untuk melupakan kesedihannya.  Kemudian setelah 10 tahun, Nina mendengar kabar bahwa, Ferry kembali. Nina sudah bertobat dan mengaku dosa pada Tuhan sebelum ia menikah. Namun ia belum  pernah bertemu Ferry lagi. Ia bingung,  ingin menemui Ferry dan ingin minta maaf padanya. Tapi saat berkonseling pada penasehat spiritualnya, ia justru tidak disarankan melakukan hal itu karena bisa berbahaya bagi pernikahannya dengan Tony.

          Iblis dapat memanfaatkan hal seperti itu, atas nama penyesalan hingga nostalgia untuk merusak pernikahan yang bahagia. Dengan memakai kesalahan-kesalahan masa lalu kita, ia berusaha menjebak kita. Bukan berarti membereskan hubungan atau minta maaf kepada orang yang pernah kita sakiti itu tidak perlu. Namun, waspadalah. Untuk kasus Nina, bukankah jauh lebih penting jika dia fokus pada hubungan pernikahan yang dijalani saat ini dan memastikan kesalahan serupa tidak akan terulang lagi. Dalam kehidupan pernikahan, mungkin ada kisah masa lalu kita yang masih terus menghantui. Namun, gunakan hikmat untuk menghadapinya. Jika hal itu perlu diceritakan sama suami, cari waktu yang tepat menceritakannya.  Kalaupun menceritakan sama suami sebenarnya tidak mengubah apa-apa, minta Tuhan melepaskan kita dari dakwaan iblis.

Saturday, February 15, 2014

KEKAYAAN SEJATI



          Barangkali kita semua sudah sering mendengar nama SOCRATES, dia adalah seorang filsuf besar dari Yunani yang punya pola hidup sangat sederhana. Dia mengatakan bahwa orang bijak tidak pernah terobsesi dengan kekayaan. Untuk membuktikan pernyataannya yang sangat ekstrem itu, ia tidak mau memakai sepatu. Kalaupun dia pergi ke pasar, dia hanya melihat-lihat saja sambil mengagumi barang-barang dan segala sesuatu yang indah-indah itu. 

          Saya hanya sebatas mengaguminya dan saya sudah berbahagia walaupun tidak banyak memiliki apa yang ada disana, katanya kepada teman-temannya yang bertanya kepadanya mengapa dia bersikap seperti itu.

          Kebenaran yang hendak digarisbawahi oleh Socrates adalah bahwa kebahagiaan seseorang tidak tergantung kepada kemewahan duniawi. Hal ini berbeda dengan promosi dunia yang dengan gencar mengiklankan bahwa jika ingin bahagia dan percaya diri atau tampil prestisius harus memakai produk terkenal. Dengan kata lain, tanpa memakai produk yang mereka tawarkan manusia tidak bahagia, tidak bangga dan tidak modern dan sebagainya.

          Mengejar (ambisius) dengan harta atau kekayaan rentan terhadap kehancuran dan kebinasaan.  Sebab orang yang terobsesi dengan kekayaan, cenderung menghalalkan segala cara, disitulah mereka akan tersandung dan jatuh kedalam pencobaan dan berbagai hawa nafsu.
Apa sesungguhnya yang ingin anda kejar? Jika hanya untuk mengejar uang, Andalah orang yang berada di ujung kehancuran.