Monday, December 30, 2013

KORBAN KESUKSESAN



    Mendengar judul tulisan diatas mungkin saja seseorang bisa merasa aneh dan bingung. Namun kenyataannya hal seperti itu sudah menjadi hal yang sering terjadi tanpa disadari orang-orang sukses.  Seorang penyanyi terkenal setelah keluar dari rumah sakit habis opname ditanya oleh wartawan. Kalau Anda sudah sehat dan masih diberi umur panjang sama yang Maha Kuasa, apa yang akan Anda lakukan kedepan? tanya si wartawan.  “Saya akan memberikan waktu banyak untuk keluarga, banyak berdiam dirumah, banyak belajar dan memberikan sedikit waktu untuk bernyanyi atau melakukan pertunjukan”. Jawaban tersebut tentu saja sangat mengejutkan bagi sang wartawan. 

Keberhasilan si penyanyi itu mengadakan show di berbagai daerah dan setiap saat  bisa tampil di televisi telah melambungkan namanya hingga menjadi pujaan banyak orang. Penghasilannya dari berbagai pertunjukan dan berbagai rekaman telah menempatkan dia termasuk kedalam kelompok orang terkaya di negeri ini. Lebih lanjut penyanyi itu mengatakan, “Kesuksesan itu berbahaya”. Kita harus berhati-hati jangan sampai menjadi korbannya.

          Apa yang dikatakan si penyanyi itu sungguh benar. Kalau tidak hati-hati, kita bisa menjadi korban dari kesuksesan kita sendiri. Apa yang dulunya dikejar-kejar dengan usaha dan kerja keras yang luar biasa, bisa menjadi penghancur kehidupan seseorang pada akhirnya. Banyak orang yang sukses dalam karirnya tidak punya waktu lagi bagi keluarganya. Banyak orang yang sukses dalam karirnya menjadi seperti robot tidak punya waktu untuk istirahat karena hidupnya sudah tergantung pengaturan orang lain. Suami yang sukses dalam karirnya dan menghasilkan berlimpah materi sudah tidak punya waktu memberikan kasihsayang  sama isteri dan anak-anaknya. Isteri yang sukses dan menghasilkan banyak uang menjadi sulit untuk menundukkan diri sama suaminya.
Sukses dalam pekerjaan tentu saja perlu. Namun Prioritas kebutuhan keluarga tidak bisa dilupakan. Apa gunanya kita sukses dalam pekerjaan, tapi hancur dalam keluarga. Bukankah itu yang disebut Korban dari Kesuksesan?

Saturday, December 28, 2013

KEBERANIAN MENGAKUI KESALAHAN



          Melihat seseorang dengan lantang dan gagah berani menantang orang lain walaupun dia bersalah mungkin bukanlah suatu hal asing bagi kita, karena berusaha mencari pembenaran diri dan berusaha menutupi kesalahannya adalah hal yang terbiasa terjadi ditengah-tengah masyarakat kita. Namun keberanian seseorang mengakui kesalahannya sekalipun itu akan membuka aib dirinya sendiri bisa jadi merupakan hal yang langka kita temui dan bisa menjadi suatu hal yang pantas diberi rasa salut.

          Denny adalah seorang sosok suami yang sangat mengagumkan dimata isterinya Sunarti dan merupakan figur seorang bapak yang sangat membanggakan dan penuh perhatian dimata kedua putra dan putrinya. Sebagai seorang pimpinan dikantornya dia juga sangat dihormati anak buahnya karena merupakan seorang pemimpin yang sangat cerdas dan selalu penuh rasa tanggungjawab. Dimata keluarga dan para karyawannya dikantor ia merupakan seorang  pemimpin berwibawa, bersih tanpa cela. Selama beberapa tahun dia berkeluarga, dia tidak pernah melakukan tindakan yang menimbulkan masalah ditengah keluarganya, demikian juga sebagai pimpinan dikantornya dia tidak pernah melakukan tindakan atau kebijakan yang merugikan karyawannya. Dengan kepribadian dan kepemimpinan yang demikian, maka pantas dia menjadi panutan ditengah-tengah masyarakat, bagaikan seorang pemimpin yang menjadi idola.

          Akan tetapi sebetulnya dia bukanlah seorang manusia yang tidak punya kehidupan yang tidak pernah tercela dimasa lalu. Beberapa tahun sebelum mengenal Sunarti dia tinggal disebuah desa di pinggiran kota, dimana dia pernah punya masa lalu yang sangat memalukan. Sebelum melarikan diri ke kota, dia memperkosa seorang gadis anak tetangganya yang mengakibatkan kehamilan diluar nikah. Maisaroh gadis desa yang diperkosanya itu masih bernasib baik, karena dalam kondisi hamil tua masih ada seorang pemuda yang bersedia menikahi dia. Parto pemuda desa yang menikahi Maisaroh juga tidak keberatan memelihara anaknya hasil pemerkosaan itu. Setelah dua tahun berumah tangga mereka juga dikarunia seorang anak laki-laki, maka lengkaplah mereka punya anak satu pasang, satu perempuan dan satu laki-laki yang bertumbuh dengan sehat dimana keduanya memperoleh penuh rasa kasih sayang. Namun menjelang umur lima tahun anak gadisnya itu jatuh sakit dan setelah beberapa saat diopname, menurut diagnosa dokter yang merawatnya dia menderita leukimia.  Tentu saja hal itu sangat menyedihkan dan mengecewakan mereka, juga ada satu hal yang paling mengagetkan mereka bahwa  menurut analisa dokter yang merawatnya, satu-satunya jalan untuk bisa menolongnya adalah melalui donor sumsum tulang belakang dari ayah kandung sigadis itu, yang merupakan sipemerkosa Maisaroh beberapa tahun yang lalu. Dengan pikiran yang kacau-balau dan penuh rasa kasihan dan tanggung jawab sama anaknya itu, mereka berusaha untuk bisa mencari Denny dengan harapan bersedia menolong anak yang malang itu. Tiba-tiba mereka punya ide untuk membuat iklan dibeberapa koran dikotanya untuk mencari dan minta bantuan orang yang pernah memperkosa Maisaroh untuk bersedia menjadi donor bagi anak gadisnya itu.

          Sebagaimana biasanya setiap Minggu sore, Denny dan Sunarti menikmati waktu santai minum teh sambil membaca koran sore. Tanpa sengaja  mereka  membaca sebuah iklan yang sangat mengundang perhatian : “Seorang ibu bernama Maisaroh mencari seseorang yang pernah memperkosanya beberapa tahun yang lalu, bukan untuk diperkarakan. Tapi untuk diminta kesediaannya untuk mendonorkan sumsum tulang belakang bagi anak hasil pemerkosaannya yang sedang menderita penyakit leukimia”. Tiba-tiba Denny dan Sunarti diskusi serius memperbincangkan iklan itu. “Saya betul-betul mengagumi Maisaroh, bila saya diposisinya mungkin tidak berani memelihara anak hasil pemerkosaan itu”, kata Narti. Tapi aku jauh lebih mengagumi Parto lagi yang bersedia menerima dan membesarkan anak itu, dia seorang pria yang berhati mulia katanya kepada Denny. Selanjutnya Denny bertanya kepada Narti, “Bagaimana penilaianmu terhadap si pemerkosa itu?” Kurang ajar, tidak ada ampun baginya.  
   
          Beberapa hari kemudian Denny pulang agak siang dari kantornya tidak sebagaimana biasanya dia pulang sore menjelang magrib. Dia mengajak Narti jalan-jalan ke pinggiran kota. Siang itu wajahnya kelihatan agak pucat. Mungkin lagi banyak masalah dikantornya pikirnya Narti.   Tapi tak lama kemudian Denny berbicara serius. “Narti, sepertinya akulah yang dicari di koran itu, dan aku ingin menolong anak itu”.  Narti berusaha tenang dan mencoba memandang tatapan mata suaminya  apakah dia bercanda. Tatapan matanya mengatakan bahwa dia serius. Bagaikan disambar petir, hampir pingsan Narti tidak sanggup berkata apa-apa. “Penipu kau”, teriaknya. Dengan pikiran yang kacau dia berlari kerumahnya dan mengajak kedua anaknya pulang ke rumah orang tuanya.

          Memang sudah sepatutnya kau marah dan benci atas tingkahlaku suamimu dimasa lalu itu, kata ibunya. Tetapi coba kau renungkan, kemauan dia mengakui hal itu tentu saja merupakan suatu keberanian yang luar biasa. Hal itu membuktikan bahwa hati nuraninya belum mati sepenuhnya. “Apakah kamu lebih memilih seorang suami yang melakukan kesalahan dimasa lalu tapi mau mengakui kesalahannya dan ingin menebus kesalahannya, atau seorang suami yang selamanya menyimpan kebusukannya hingga akhir hidupnya?”  Nasehat orang tuanya memberi kesadaran baginya untuk membuang jauh-jauh sikap egois dan rasa kebencian dan kekecewaan yang sangat mendalam di hatinya. Dua hari kemudian dia pulang kerumahnya dan meminta suaminya untuk segera menolong anak yang malang itu. 

          Semua orang punya kekurangan dan kesalahan, tetapi ketika dia mau mengakui dan memperbaiki dirinya, patutlah dia dimaafkan. Membverikan maaf kepada seseorang bukanlah perkara gampang, tetapi dengan mempunyai hati yang terbuka dan lapang, akan membuat kita mampu memaafkan orang lain.

Thursday, December 26, 2013

MENENTUKAN PRIORITAS DAN MEMBUAT EFISIENSI



Dalam kehidupan ini kita sering terjebak karena tidak fokus dan berakibat menjadi tidak efisien. Seringkali kita berniat untuk bekerja lebih fokus setelah beristirahat atau melampaui liburan, akan tetapi kita malah sibuk untuk pekerjaan yang tidak prioritas. Akibatnya deadline mundur dan rezeki pun ikut mundur atau tertunda. Kalau sedang instropeksi diri,  kita menyadari bahwa kita sering gagal dalam memprioritaskan diri sehingga waktu  menjadi kurang efisien. “Maka kebanyakan tujuan utama kita tidak tercapai adalah karena kita meluangkan waktu kita untuk hal-hal yang nomor dua atau yang tidak prioritas”.

Seringkali hal-hal kecil yang kurang penting menjadi sandungan yang besar dalam diri kita, yang mengakibatkan kita tidak berhasil mencapai sesuatu yang sudah kita rancang tepat pada waktu yang kita inginkan. Kita sering tidak sadar bahwa ketika prioritas kecil menuntut terlalu banyak dari kita, maka prioritas utama jadi terabaikan yang pada akhirnya memunculkan masalah besar. Semua orang ingin berhasil, apakah dia seorang pelajar, mahasiswa, karyawan terutama pengusaha atau pemimpin, dituntut untuk menata ulang prioritas-prioritas dalam hidupnya. Bila ingin menjadi manusia yang efisien dan berhasil maka perlu menerapkan prinsip-prinsip tersebut :

Evaluasi diri. Kita harus bijak dengan mengkaji ulang apa yang sudah kita kerjakan seiring dengan berjalannya waktu. Maka kita perlu diawal bulan atau setiap minggu untuk mengevaluasi apa saja yang sudah kita kerjakan atau apa-apa yang memperlambat langkah kita. 

Eliminasi diri. Coba tanyakan pada diri sendiri, apakah yang sedang kita lakukan, sebenarnya bisa dilakukan oleh orang lain? Orang yang efektif tidak akan memaksakan dirinya untuk mengerjakan pekerjaan-pekerjaan yang bisa dikerjakan orang lain. 
        
Estimasi diri. Kita harus bisa memperkirakan waktu, tenaga dan kekuatan yang dibutuhkan atau hambatan yang dilalui hingga menuju sasaran yang akan dicapai. Perhitungkan segala sesuatu sehingga kita siap ketika berhadapan dengan resiko-resiko. Tidak ada keberhasilan tanpa keberanian menghadapi resiko.
Seberapa banyak impian yang ingin kamu capai? Kalau terlalu banyak, baiklah kamu meluangkan waktu dan duduk untuk memikirkan ulang yang benar-benar ingin dicapai.


Tuesday, December 24, 2013

AKIBAT SALAH ALAMAT



Sebagai sesama profesional  Deny dan Tantri, adalah suami isteri yang terbiasa  berkirim email apabila salah seorang dari antara mereka pergi ke luar kota. Demikian juga halnya ketika Deny berangkat tugas ke suatu daerah pedalaman di bagian Timur Indonesia. Sesampai ditempat tujuan, setelah cek in di sebuah hotel kecil Deny melihat sebuah komputer yang tersambung dengan internet. Dengan penuh rasa gembira, karena tidak menyangka didaerah terpencil seperti itu sudah ada sambungan internet dia lalu menulis e-mail kepada isterinya di Jakarta.

Namun karena terburu-buru dan kurang teliti, tanpa dia sadari telah salah menulis alamat e-mail isterinya dan tetap mengirimkan e-mail tersebut.
Miranty adalah seorang ibu di Purwakarta yang bangun kesiangan setelah sehari sebelumnya  memakamkan suaminya yang meninggal akibat kecelakaan lalu lintas. Dengan mata yang masih merah dan bercucuran air mata ia  langsung chek  e-mailnya untuk  membaca ucapan belasungkawa dari para sahabat atau handai tolan yang mengasihinya.
Baru selesai membaca e-mail yang pertama, ia langsung jatuh pingsan. Anak-anaknyapun terkejut melihat kejadian itu, kemudian membaca e-mail tersebut yang berbunyi : 

To          :  Isteriku tercinta
Subject :   Aku baru sampai
Date       :  10 April  2013

Saya yakin kamu pasti kaget tapi sangat senang dapat kabar dari saya.  Ternyata disini sudah dipasang internet juga, katanya biar bisa berkirim kabar buat orang-orang tercinta yang ditinggal dirumah. Aku baru sampai dan sudah check-in. Disini sangat sepi, kalau bisa segeralah datang menyusul. 

Rasanya aku sudah nggak sabar juga  menunggu kamu. Semoga perjalanan kamu ke sini juga lancar seperti perjalananku kemarin. Oh iya, disini suasanya nyaman juga. Kalau pada mau, anak-anak diajak aja semua.
Sayangku,
Papa

Ingatlah masalah kecil bisa menimbulkan dampak yang sangat besar

Sunday, December 22, 2013

BELAJAR DARI MASALAH



          Dimuka bumi ini tak seorangpun manusia yang lahir tanpa masalah. Oleh karena itu masalah itu sebetulnya bukan sesuatu yang harus dihindari, karena bagaimanapun manusia tidak akan pernah luput dari berbagai masalah dalam kehidupannya. Tetapi masalah itu justru harus dihadapi dengan berbagai cara dan solusi dengan tidak menciptakan masalah baru. Tentu saja memang tidak ada manusia yang mau menerima masalah. Akan tetapi kita harus mau belajar dari berbagai masalah yang kita hadapi dan mendapatkan pelajaran atau pengalaman baru yang belum tentu didapatkan oleh orang lain. 

Untuk menghadapi berbagai permasalahan yang bisa timbul dalam kehidupan kita, dituntut suatu kesabaran untuk mampu mengambil hikmah dibalik semua masalah tersebut.  Masalah itu harus kita gunakan menjadi untuk mencapai sesuatu yang lebih tinggi.
Guna menghadapi berbagai masalah yang muncul dalam kehidupan kita barangkali perlu merenungkan dan memahami beberapa hal sebagai berikut : 

 1. Masalah tidak harus dihindari, tapi harus dihadapi dengan tenang sambil mencari jalan  keluar dan harus yakin ada penyelesaian dan jalan keluarnya. 

 2. Menghadapi masalah harus berpikir positif dan berkata saya pasti bisa menemukan jalan      keluar. 

 3. Ingat selalu sebesar apapun masalah akan selesai juga seiring dengan berjalannya waktu. Segala sesuatu ada awalnya dan ada akhirmya. 

 4. Jaga selalu pikiran dengan baik, karena pikiran kita yang akan mempelopori untuk mencari jalan terbaik.

 5. Selalu bersikap baik, karena sikap kita menentukan sukses yang bisa kita raih. 

 6. Ingatlah susah dan senang akan silih berganti dalam kehidupan.  Orang yang tidak senang pada kita saat ini, suatu saat dia bisa juga senang pada kita.

 7. Ingat selalu kebaikan orang dan lupakan kebaikanmu.

 8. Jaga selalu kesehatanmu, karena dengan raga yang sehat kamu mampu melaksanakan segala sesuatu.

 9. Kuatkan mental dan tenagamu, tabahkan hatimu karena hidup memang penuh
permasalahan dan penderitaan.

10. Jangan suka membicarakan kejelekan orang, tapi bicarakanlah kebaikannya.

11. Perbanyaklah belajar karena itu akan menentukan masa depanmu.

12. Ingat selalu setiap manusia punya kelebihan dan kekurangan, oleh karena itu jangan suka       minder,  tetapi kenalilah kelebihanmu.

13. Hidup penuh semangat, berusaha, kerja keras akan membawa kita kejalan menuju Sukses.
14. Jangan menilai seseorang dari kepemilikan dan kemampuannya, tapi nilailah dari     tindakan atau perbuatannya.

15. Semua orang sama di mata hukum, terlebih-lebih di mata Tuhan.



Friday, December 20, 2013

BELAJAR TENTANG KEHIDUPAN



Kalau semua yang kita cita-citakan segera tercapai, mungkin kita tidak pernah memiliki Kesabaran.
Kalau kita selalu mengharapkan memiliki apa yang kita inginkan, mungkin kita tidak pernah merasa Ikhlas.
Kalau semua doa kita selalu terkabul, mungkin kita tidak pernah merasa Bersyukur.
Manusia  yang dekat dengan Tuhan, bukan berarti tidak ada Penderitaan.
Manusia  yang taat pada Tuhan, bukan berarti tidak ada Pergumulan.
Manusia yang rajin beribadah, bukan berarti tidak menghadapi Tantangan.
Tuhan Yang Maha Kuasa yang menentukan jalan hidup kita, karena Dia Maha Tau memberikan yang terbaik untuk hidup kita.
Pada saat pekerjaanmu tidak dihargai,  itu saatnya kamu mendapat pelajaran tentang Ketulusan
Pada saat usahamu dianggap tidak penting, itu saatnya kamu mendapat pelajaran  tentang Keikhlasan.
Pada saat  hatimu dilukai sangat dalam, itu saatnya  kamu mendapat pelajaran untuk Memaafkan.
Disaat  kamu lelah dan kecewa,  itu saatnya  kamu mendapat pelajaran mengenai Kesungguhan.
Disaat  kamu merasa sunyi dan sepi , itu saatnya mendapat pelajaran tentang Ketangguhan.
Bersemangat, Bersabar dan Tersenyum adalah sikap yang sangat berharga dalam Kehidupan.
Orang-orang yang Hebat adalah produk dari Kesulitan dan Penderitaan.
Orang-orang besar adalah orang yang telah melalui Penjara. 
Mereka terbentuk  melalui Kesukaran dan Penderitaan.


Tuesday, December 17, 2013

KEBAHAGIAAN



      
    Pada hakikatnya manusia itu telah ditakdirkan untuk hidup Bahagia, dan sesungguhnya kebahagiaan ini telah ada di dalam diri setiap orang. Namun kebanyakan orang lebih menyukai untuk mencari kebahagiaan dari luar dirinya sendiri, bukan dari dalam dirinya. Hal ini memang wajar, karena sejak kecil kita telah di ajarkan tentang bagaimana cara  mencari kebahagiaan dari luar diri kita sendiri, seperti : Kita sering diberi dorongan untuk bisa menjadi bintang kelas disekolah dan bagaimana kita bisa berusaha sekuat mungkin untuk mendapat gelar juara dalam suatu pertandingan, dengan demikian kita akan mendapatkan hadiah yang selanjutnya akan memberikan kebahagianan dalam hidup kita. 
          Seperti itulah  proses pembelajaran yang sering  kita terima sejak  kecil, sehingga sudut pandang itulah  yang kita gunakan untuk mencari kebahagiaan dalam menjalani kehidupan ini. Dengan demikian, kita telah diajarkan untuk menganut sudut pandang tentang : " Kebahagiaan yang Bersyarat " ; bukan kebahagiaan yang sejati. Dimana pada akhirnya berkembang  " Kabahagiaan "  menjadi suatu tujuan. 
          Makanya kita tidak usah heran apabila banyak orang menunda kebahagiaan karena harus mengejar kesuksesan dalam usaha ataupun karier terlebih dahulu. Selanjutnya banyak  orang yang telah mencapai prestasi dalam bisnis maupun karier, namun belum juga menemukan kebahagiaan sejati, malah sebaliknya merasa kecewa, tertekan dan merasa masih  kekurangan.
          Orang-orang bijak berkata : " Kebahagiaan adalah sebuah jalan, bukan tujuan ". Para theolog  juga  mengatakan " Carilah Kerajaan Surga Terlebih Dahulu, maka segalanya akan di tambahkan kepadamu ".
          Mengacu pada kedua kalimat di atas, sangat jelas dikatakan bahwa kunci kesuksesan sebetulnya terlebih dahulu mengalami kebahagiaan, bukan sebaliknya. Oleh karena itu dalam mengerjakan apapun, dahulukan kegembiraan dan nikmati apa yang sedang anda kerjakan dan temukan kebahagiaannya. Jangan terlalu bergantung pada hasil atau mengkhawatirkan hasilnya, pasrahkan hasilnya pada Yang Kuasa. Fokuslah pada apa yang anda sedang kerjakan, kiranya akan membuahkan hasil yang baik bagi anda. 
          Kebahagian itu bisa kita ciptakan sendiri, bila kita bisa menerima realitas atau keadaan apa adanya, karena disitulah kita bisa merasa bahagia. Kedengarannya memang sangat sederhana, tapi  banyak orang menemui kesulitan,  oleh karena ego yang tidak mau mengalah. Dengan demikian untuk  merasa bahagia, kita  tidak perlu harus sukses terlebih dahulu. Kita bisa juga merasa bahagia ketika sedang gagal, berduka, maupun sedang mengalami peristiwa yang tidak enak, jikalau kita dengan sadar mau menerima realitas atau kenyataan tersebut. Kita akan merasa bahagia, ketika pikiran kita rileks, pikiran damai, dan terbebas dari perasaan negatif sewaktu menghadapi realitas apa pun yang muncul di sekeliling kita.