Wednesday, December 11, 2013

KESALAHAN MENGELOLA KEUANGAN



          Barangkali semua kita sudah pernah mendengar ungkapan yang mengatakan bahwa uang itu ibarat pedang bermata dua. Bisa kita gunakan untuk memiliki apa saja yang menjadi kebutuhan hidup kita, namun dipihak lain uang juga bisa menyengsarakan dan mencelakakan hidup kita apabila tidak dikelola dan dimanfaatkan secara bijaksana.
Beberapa orang ahli pernah mengatakan bahwa, “Manusia sering cenderung emosional dan reaktif tentang penggunaan uang."
Mungkin kita tidak akan memperhatikan masalah finansial (keuangan) jika belum menghadapi kesulitan. Untuk memperbaiki pengelolaan keuangan, dapat dipaparkan beberapa kesalahan finansial  terutama dalam keluarga (hubungan suami-istri) dan juga solusinya sebagai berikut :

1. Memisahkan keuangan suami-isteri.
 Dalam hubungan suami-isteri seharusnya tidak ada istilah “punyamu punyamu” atau   “punyaku punyaku” dan membedakan biaya tagihan dengan rekening terpisah yang membuat  suami-isteri itu hanya seakan-akan hanya teman satu ranjang.  
Menurut beberapa ahli keuangan, pemisahan biaya kebutuhan rumah tangga (suami-isteri) bisa menimbulkan pertengkaran atau kebencian dalam sebuah pernikahan ketika seorang pasangan mengeluarkan uang lebih banyak dari yang lainnya. Hal itu juga mendorong orang yang berpenghasilan lebih besar bisa mendominasi masalah keuangan.
Untuk itu suami-isteri perlu mempelajari cara mengatur keuangan sejak awal pernikahan untuk mencegah masalah yang bisa timbul di kemudian hari.

2. Sikap tidak peduli masalah utang pasangan 
Utang piutang adalah salah satu penyebab utama perdebatan antara suami-istri. Terutama jika tidak  melindungi aset-aset Anda dari kreditor pasangan Anda ketika sedang muncul pertengkaran yang mengarah kepada perceraian. Maka sebaiknya Anda harus mempelajari dan  menemukan cara memecahkan masalah utang bersama-sama.

3. Merahasiakan keuangan dari pasangan 

Keintiman fisik dalam sebuah sebuah pernikahan itu tentulah sangat bagus, namun jauh  lebih bagus lagi kalau tercipta keintiman dalam hal keuangan (finansial). Maka mengeluarkan uang tanpa sepengetahuan pasangan Anda perlu dihindari karena hal itu bisa menimbulkan rasa benci dan tidak saling mempercayai.
Untuk itu sebaiknya pembayaran tagihan rumah tangga sebaiknya diambil dari rekening bersama dimana setiap pasangan dapat mengetahui keuangan pribadi, dengan demikian tidak ada yang perlu merahasiakan dari keuangan masing-masing.

4. Jangan mengambil tanggung jawab keuangan sendiri

 Walaupun dalam sebagian besar hubungan, tanggung jawab keuangan dipegang oleh satu orang,  sebaiknya pasangan suami-istri harus berbagi tanggung jawab keuangan. Setiap pasangan suami-istri harus sama-sama mengetahui PIN ATM, catatan keuangan, dan informasi kondisi keuangan. 
Ada baiknya agar suami-isteri membicarakan pengeluaran bulanan sebagai salah satu cara untuk membagi tanggung jawab masalah keuangan.

5. Tidak pernah bicara tentang investasi keuangan
Jangan pernah salah satu dari suami-isteri mau melakukan sebuah investasi yang berisiko tanpa diketahui pasangannya.  Setiap pasangan suami-istri harus memikirkan itu sebelum mengambil keputusan. Komunikasi dan  diskusi intensif dibutuhkan untuk meraih kesuksesan keuangan bersama

6. Tidak membuat anggaran keuangan
Dengan menetapkan sebuah anggaran keuangan selain memungkinkan pasangan untuk membicarakan keadaan keuangan mereka, juga merupakan sarana fasilitasi pembicaraan tentang tujuan keuangan untuk masa depan dan rencana bersama yang harus diwujudkan.

7. Kebiasaan pengeluaran pasangan
Suami bisa berhemat, sedangkan  istri merupakan orang yang boros, atau sebaliknya. Tentu kondisi seperti itu akan sulit memberi harapan. Pasangan yang sukses adalah yang bisa saling menyesuaikan pengeluaran dengan pasangannya sehingga kedua-duanya bisa berhasil.

No comments:

Post a Comment