Friday, November 29, 2013

KEKUATAN DOA SEORANG IBU



         
Sebagai seorang anak yatim Santo tumbuh menjadi anak yang baik dan penurut, serta menjadi anak yang pintar di sekolah. Semenjak duduk dibangku SD hingga kelas tiga SMP dia selalu menjadi bintang kelas, suatu hal yang sangat menyenangkan dan membanggakan hati ibunya. 
          Namun sejak duduk dibangku SMA seiring dengan pertumbuhan yang beranjak dari  remaja menjelang dewasa, ia berubah menjadi anak pemberontak. Ia mulai sering bolos dari sekolah dan prestasinyapun jauh sekali menurun. Hal tersebut juga dipengaruhi lingkungan kehidupannya, dimana ia tinggal dilingkungan yang rawan tindak kejahatan dan marak peredaran narkoba. Sehingga dia bertumbuh menjadi anak yang urakan dan berandalan.
          Walaupun demikian, cinta kasih ibunya tidak pernah berubah. Ibunya sangat mengasihi dia, setiap hari dan setiap malam tidak pernah lupa mendoakannya.  Dengan tidak bosan-bosan ibunya selalu menasihatinya, tidak peduli apakah si anak menutup telinga ketika ia berbicara kepadanya, ibunya tetap menasihatinya. Dengan penuh cucuran air mata, ia memohon kepada Tuhan untuk melindungi anaknya dari pergaulan buruk. Saat Santo sedang tidur, ibunya berlutut berdoa untuk dia disamping tempat tidurnya. Santo mengetahui apa yang dilakukan ibunya. Sebenarnya didalam hatinya ia mengasihi ibunya.
          Namun, sekarang ia merasa sudah tumbuh dewasa menjadi seorang pemuda. Ia tidak mau mendengar nasehat-nasehat ibunya lagi. Ia merasa bosan mendengar nasehat ibunya setiap hari, bahkan merasa kupingnya sakit mendengar nasehat-nasehat tersebut. Sebagai seorang yang sudah dewasa ia merasa sudah mampu menentukan jalan hidupnya.
Suatu ketika, saat pulang sekolah seorang temannya mengajak dia ketempat perjudian. Dia berpikir tidak ada salahnya kalau dia mencobanya, lalu pergi bersama teman-temannya. Namun setiba didepan rumah judi tersebut, tiba-tiba ia teringat kepada ibunya. Dengan sangat jelas terngiang ditelinganya nasehat-nasehat ibunya. Terbayang dimatanya ibunya yang sedang berlutut, berdoa sambil menangis. Ia membayangkan perasan ibunya sangat sedih kalau mengetahui ia berada ditempat perjudian itu. Tiba-tiba langkah kakinya terasa berat untuk memasuki rumah judi tersebut. Ia memandang rumah itu dengan merasa jijik dan seketika berbalik arah, lalu berlari meninggalkan tempat itu, pulang kerumah. 
          Apabila melihat kejadian diatas, nasehat ibu tersebut seakan-akan tidak pernah kena sasaran. Namun pada akhirnya, ketika sianak diperhadapkan dengan godaan dunia ini, ia bisa teringat akan nasehat ibunya. Mendidik anak dengan segala cara tentulah sangat penting, tetapi jangan lupa juga satu bagian yang sangat penting adalah selalu mendoakan mereka.

Wednesday, November 27, 2013

BERAPA KALI KITA HARUS GAGAL



          Kegagalan adalah satu hal yang sering menakutkan bagi siapa saja melakukan usaha bisnis.  Biasanya orang lebih suka membicarakan atau atau mempelajari bagaimana caranya sukses bukan bagaimana mengatasi kegagalan, walaupun itu merupakan dua hal yang sama pentingnya. Padahal, sekali lagi, dalam kenyataannya orang lebih takut pada kegagalan ketimbang pada kesuksesan. 

          Menurut Napoleon Hill, “setiap kegagalan membawa benih-benih keberuntungan yang besar”. Artinya, bila kita ingin memiliki benih keberuntungan yang besar, maka kita memerlukan suatu kegagalan. Dalam realitas dan bahasa sederhana, omong kosong kalau ada yang mengatakan bahwa orang yang sukses dan memiliki keberuntungan besar tidak pernah mengalami kegagalan.

          Sebenarnya kegagalan adalah bagian dari hidup kita, sama dengan kesuksesan dalam segala hal. Contoh paling sederhana, kalau kita melihat seorang bayi yang baru belajar jalan pasti sering gagal atau jatuh karena keseimbangannya yang masih kurang baik. Tapi, tetap saja si bayi itu mencoba dan mencoba lagi gagal dan gagal lagi. Sampai suatu saat bisa berjalan dengan lancar. Demikian juga halnya waktu belajar lari seringkali gagal sampai bisa berlari dengan kencang.

          Mengapa bayi tidak takut kepada kegagalan yang berulang-ulang itu? Yang pertama karena ada faktor internal yang kuat, yakni :
a. Dorongan yang luar biasa besar untuk dapat berjalan dan berlari. Dorongan ini melahirkan semangat yang terius menerus dan mengalahkan “kesakitan” pada waktu jatuh atau gagal dalam berjalan dan berlari.
b. Keyakinan yang besar bahwa dia akan bisa melakukannya. Entah dari mana sumbernya, tapi keyakinan ini sangat tampak dari mimik muka yang selalu ceria untuk mencoba dan mencoba lagi tanpa ada rasa putus asa.
c. Ada sukacita tak terkira apabila berhasil melakukannya. Biasanya setiap bayi berhasil berjalan beberapa langkah saja, meski harus jatuh berkali-kali, akan tertawa kegirangan setelah berhasil memegang tembok didepannya.
Yang kedua adalah faktor eksternal yang mendukung, yakni :
a. Adanya orang tua atau pengasuhnya yang membantu memegangi tangannya yang sekali-kali melepaskannya. Ini membuat sang bayi merasa aman dan dekat dengan orang yang menjaganya, sehingga dia tidak ragu untuk mencoba dan mencoba terus.
b. Ada yang memberi penghargaan dengan ciuman atau pelukan bila sudah bisa tembok didepannya dengan berjalan sendiri.

          Kita bisa belajar dari si bayi. Adakah dorongan yang sangat kuat didalam diri kita untuk berhasil menjalankan usaha atau bisnis kita. Adakah keyakinan yang sangat besar bahwa kita bisa melakukan bisnis dengan baik?  Dan adakah sukacita yang sungguh-sungguh bila bisnis kita berhasil. Kita harus bisa menjawab dengan tegas “ada”. Bila jawabannya, “tidak” maka jangan harap kita akan memiliki ketabahan dalam menghadapi setiap kegagalan saat membangun suatu usaha atau bisnis. Faktor eksternal juga penting. Maka kita harus mencari Pembantu dan Pendukung kita yang kuat. Faktor eksternal yang kedua, kita harus tidak segan untuk memberikan penghargaan pada diri sendiri bila telah mencapai suatu keberhasilan, betapapun kecilnya keberhasilan itu. Misalnya, merayakan bersama keluarga atau rekan sejawat dengan makan bersama di restoran favorit. Juga bisa dengan menyumbang untuk berbagai aktivitas sosial seperti gereja, panti asuhan atau mesjid. Intinya kita harus sungguh-sungguh merasa  sukacita, karena telah mengalami suatu keberhasilan, agar ada dorongan serta semangat yang lebih besar untuk melangkah lebih jauh lagi kedepan.

          Kegagalan tidak perlu ditakuti apalagi menjadi momok yang menghambat langkah kita dalam berusaha atau berbisnis. Ada seorang rekan pengusaha kawakan yang sudah sukses berkata, “Kita perlu setidaknya empat kali gagal total untuk mencapai sukses besar dalam bisnis”. Kalau baru sekali dua kali bangkrut dalam bisnis, itu belum apa-apa. Dengan perkataan tersebut kita bisa mengartikan bahwa, gagal itu lumrah dan tidak perlu ditakuti, apalagi untuk menghambat kita untuk mencoba serta melangkah dalam bisnis. Kita harus melakukan segala usaha kita dengan cara yang terbaik yang bisa kita lakukan. Kalau setelah itu kita gagal lagi, itu berarti :
1. Kita harus instropeksi untuk mengetahui dimana kesalahannya.
2. Kita harus belajar lebih baik lagi agar bisa sukses.
3. Kita belum boleh naik kelas, karena untuk kelas yang kita jalani belum bisa lulus.

Monday, November 25, 2013

ANAKMU ADALAH POTRETMU

                                                                                            

*  Kalau anakmu suka BERBOHONG
    Itu pertanda  kau suka MENGHUKUMNYA terlalu       BERAT.

*  Kalau  anakmu TIDAK PERCAYA DIRI
    Itu pertanda  kau KURANG MEMBERI dia SEMANGAT.

*  Kalau  anakmu KURANG BERBICARA
    Itu tandanya kau JARANG MENGAJAKNYA BICARA.

*  Kalau  anakmu suka MENCURI
    Itu karena kau TIDAK MENGAJARNYA MEMBERI.

*  Kalau anakmu PENGECUT
    Itu tandanya engkau selalu MEMBELANYA.

*  Kalau anakmu TIDAK BISA MENGHARGAI ORANG LAIN
    Itu tandanya  engkau BERBICARA TERLALU KERAS kepadanya.

*  Kalau  anakmu suka MARAH-MARAH
    Itu tandanya  kau JARANG MEMUJINYA.

*   Kalau anakmu SUKA BERBICARA PEDAS
     Itu tandanya engkau TIDAK BERBAGI dengannya.

*  Kalau  anakmu SUKA MAIN KASAR sama orang lain
    Itu pertanda kau SUKA MELAKUKAN KEKERASAN terhadapnya.

*  Kalau  anakmu LEMAH
    Itu pertanda  kau mungkin SUKA MENGANCAMNYA.

*  Kalau  anakmu suka CEMBURU
    Itu pertanda kau sering MENELANTARKANNYA.

*  Kalau  anakmu suka MENGGANGGUMU
    Itu suatu tanda  kau KURANG MENCIUM atau MEMELUKNYA.

*  Kalau anakmu TIDAK MEMATUHIMU
    Itu indikasi kau MENUNTUT TERLALU BANYAK padanya.

*   Kalau  anakmu TERTUTUP
     Itu karena engkau TERLALU SIBUK.

Kiranya menjadi renungan untuk semua orang tua

Saturday, November 23, 2013

KEGAGALAN



      
Kegagalan adalah satu hal yang sering menyertai kehidupan setiap orang, apakah itu dalam study, karir, bisnis atupun kehidupan berumah tangga.
Apakah sebenarnya kegagalan itu? Kegagalan adalah satu kondisi atau proses ketidak berhasilan yang selalu disangkutpautkan dengan suatu tindakan atau perencanaan yang tidak berhasil  diterapkan atau dilaksanakan, sehingga kita bisa disebut tidak becus.

Bagaimana kita bisa mengenali kegagalan?
Apabila kita gagal melakukan sesuatu hal, tampaknya kita perlu kembali ke diri, bertanya kepada diri sendiri. Kembali mengoreksi diri. Belajar dari kesalahan diri sendiri. Kita harus menyadari, diri kita adalah pusat pribadi kita. Lebih konkritnya mengenali atau mengetahui potensi dirinya. Secara garis besar, potensi diri dapat dikelompokkan beberapa bagian yang mencakup : Kemampuan dasar, seperti tingkat inteligensi, kemampuan abstraksi, logika dan daya nalar. Juga etos kerja, seperti ketekunan, ketelitian, efisiensi kerja dan daya tahan terhadap tekanan.

          Selain etos kerja juga kepribadian, yaitu pola menyeluruh semua kemampuan, perbuatan, serta kebiasaan seseorang baik jasmaniah, rohaniah, emosional maupun sosial yang ditata dalam cara khas dibawah berbagai pengaruh luar.

Mengenali Potensi Diri.
Mengenali kegagalan adalah juga mengenali kelemahan diri dan yang lebih penting adalah menggali potensi untuk diolah secara maksimal. Sebab dalam setiap potensi ini terdapat peluang dan keahlian yang menyebabkan satu orang berbeda dengan yang lain.

          Lalu, apa dan bagaimana potensi manusia itu, kita dapat mengetahui pendapat Gardner. Menurut Howard Gardner, potensi yang terpenting adalah inteligensi, yaitu sebagai berikut :
a. Inteligensi linguistik, inteligensi yang menggunakan dan mengolah kata-kata, baik lisan   maupun   tulisan, secara efektif. Inteligensi ini antara lain dimiliki oleh para sastrawan, editor dan jurnalis.
b. Inteligensi matematis-logis, kemampuan yang lebih berkaitan dengan penggunaan  bilangan pada kepekaan pola logika dan perhitungan.
c. Inteligensi ruang,  kemampuan yang berkenaan dengan kepekaan mengenal bentuk dan    benda secara tepat serta kekampuan menangkap dunia visual  secara cepat. Kemampuan ini biasanya dimiliki oleh para arsitek, dekorator dan pemburu.
 d. Inteligensi kinesketik-badani, kemampuan menggunakan gerak tubuh untuk mengekspresikan gagasan dan perasaan. Kemampuan ini dimiliki oleh aktor, penari, pemahat, atlet dan ahli bedah.
e. Inteligensi musikal, kemampuan untuk mengembangkan, mengekspresikan dan     menikmati bentuk-bentuk musik dan suara. Kemampuan ini terdapat pada pencipta lagu dan penyanyi.
f. Inteligensi interpersonal, kemampuan seseorang, untuk mengerti dan menjadi peka  terhadap perasaan, motivasi dan watak temperamen orang lain seperti  yang dimiliki oleh seorang motivator dan fasilitator.
g. Inteligensi intrapersonal, kemampuan seseorang dalam mengenali dirinya sendiri.   Kemampuan ini berkaitan dengan kemampuan berefleksi (merenung) dan keseimbangan diri.
h. Inteligensi naturalis, kemampuan seseorang untuk mengenal alam, flora dan fauna dengan baik.
g. Inteligensi eksistensial, kemampuan seseorang menyangkut kepekaan menjawab persoalan-persoalan terdalam keberadaan manusia, seperti apa makna hidup, mengapa manusia harus diciptakan dan mengapa kita hidup dan akhirnya mati.

Kesalahan Fatal Tidak Mengetahui Potensi Diri.
Banyak orang yang tidak mengetahui tentang potensi dirinya, satu hal yang sangat disayangkan. Tidak tahu apa kelebihan yang dimilikinya. Kalau kita bertanya pada diri sendiri atau orang disekeliling kita “Apa kelebihan dirinya”? Biasanya selalu menjawab, apa ya, tidak tahu, atau bingung. Tapi kalau ditanya apa kekurangannya, dengan cepat bisa menjawab, kurang pintar, miskin, bodoh dan sebagainya. Ketidak mengertian akan potensi dan kelebihan yang ada dalam diri seseorang seringkali juga dibungkus dengan alasan klasik. Tidak mau dikatakan sombong dengan mengatakan potensi dan kelebihan dirinya. Sombong dalam pergaulan memang tidak perlu, tetapi mengetahui potensi diri adalah keharusan. Potensi kita ketahui bukan untuk disombongkan tapi untuk dikembangkan. Potensi diri yang terus tumbuh dan berkembang akan menjadi modal “hidup sukses”. Anda mau sukses? Kenali dan ketahuilah potensi dan kelebihan dalam dirimu.


Thursday, November 21, 2013

MAKNA SEBUAH KEGAGALAN



    
      Barangkali kita sudah sering mendengar ucapan orang bijak yang mengatakan bahwa “Kegagalan” adalah sukses yang tertunda. Namun bagi sebagian  orang kegagalan dianggap merupakan sesuatu yang buruk. Apakah memang demikian? Untuk orang yang berpikiran dangkal, hal itu bisa dianggap betul. Akan tetapi kalau kita berpikir lebih dalam, kegagalan itu tidak selalu merupakan yang buruk atau bencana. Barangkali, dengan kegagalan itu Tuhan mengingatkan kita bahwa kapasitas kita masih perlu ditingkatkan karena belum cukup untuk menerima kesuksesan. Mungkin Tuhan mau menunjukkan kepada kita bahwa masih banyak hal yang harus kita pelajari, dimana kalau kita sukses padahal kemampuan kita masih dangkal, kita bisa terjatuh lebih dalam lagi. Sebagaimana yang pernah dikatakan oleh seorang ahli investasi bahwa ‘orang bodoh dengan uang banyak adalah suatu fenomena yang sangat menarik’. Apakah yang akan terjadi bila orang bodoh tiba-tiba mendapatkan uang banyak? Kemungkinan, dia akan menghabiskannya tanpa perhitungan yang cermat dengan membeli barang-barang konsumtif dan kembali mengalami kesulitan keuangan karena kemungkinan besar barang-barang konsumtif yang dia beli tidak sesuai dengan kebutuhannya. Apakah dia sudah pantas disebut sebagai orang kaya? Mungkin belum, karena orang yang betul-betul kaya tahu betul tentang apa yang akan dia perbuat dengan uangnya dan akan menggunakannya untuk lebih berkembang lagi.

          Satu hal yang sangat penting  adalah bahwa kesuksesan yang kita terima harus sesuai dengan kapasitas diri yang kita miliki. Apabila kita menerima kesuksesan tidak sesuai dengan kapasitas diri, kemungkinan besar kita akan mengalami kegagalan dan bisa jatuh lebih dalam. Oleh karena itu, kita tidak perlu terlalu mendramatisir kegagalan. Bisa jadi dengan kegagalan yang kita alami, Tuhan menyelamatkan kita dari kegagalan yang lebih parah. Yang perlu kita sadari adalah bagaimana caranya agar kita bisa bangkit kembali dari kegagalan itu, sehingga layak menjadi orang yang betul-betul sukses dan kesuksesan kita bisa bertahan lama dan semakin berkembang