Kegagalan adalah satu hal yang sering menyertai kehidupan setiap orang, apakah itu dalam study, karir, bisnis atupun kehidupan berumah tangga.
Apakah sebenarnya kegagalan itu? Kegagalan adalah satu
kondisi atau proses ketidak berhasilan yang selalu disangkutpautkan dengan
suatu tindakan atau perencanaan yang tidak berhasil diterapkan atau dilaksanakan, sehingga kita bisa
disebut tidak becus.
Bagaimana kita bisa
mengenali kegagalan?
Apabila kita gagal melakukan sesuatu hal,
tampaknya kita perlu kembali ke diri, bertanya kepada diri sendiri. Kembali
mengoreksi diri. Belajar dari kesalahan diri sendiri. Kita harus menyadari,
diri kita adalah pusat pribadi kita. Lebih konkritnya mengenali atau mengetahui
potensi dirinya. Secara garis besar, potensi diri dapat dikelompokkan beberapa
bagian yang mencakup : Kemampuan dasar, seperti tingkat inteligensi, kemampuan
abstraksi, logika dan daya nalar. Juga etos kerja, seperti ketekunan, ketelitian,
efisiensi kerja dan daya tahan terhadap tekanan.
Selain etos
kerja juga kepribadian, yaitu pola menyeluruh semua kemampuan, perbuatan, serta
kebiasaan seseorang baik jasmaniah, rohaniah, emosional maupun sosial yang
ditata dalam cara khas dibawah berbagai pengaruh luar.
Mengenali Potensi Diri.
Mengenali
kegagalan adalah juga mengenali kelemahan diri dan yang lebih penting adalah
menggali potensi untuk diolah secara maksimal. Sebab dalam setiap potensi ini
terdapat peluang dan keahlian yang menyebabkan satu orang berbeda dengan yang
lain.
Lalu, apa dan
bagaimana potensi manusia itu, kita dapat mengetahui pendapat Gardner. Menurut
Howard Gardner, potensi yang terpenting adalah inteligensi, yaitu sebagai
berikut :
a.
Inteligensi linguistik, inteligensi yang menggunakan dan mengolah kata-kata,
baik lisan maupun tulisan, secara efektif. Inteligensi ini
antara lain dimiliki oleh para sastrawan, editor dan jurnalis.
b. Inteligensi
matematis-logis, kemampuan yang lebih berkaitan dengan penggunaan bilangan pada kepekaan pola logika dan
perhitungan.
c. Inteligensi
ruang, kemampuan yang berkenaan dengan
kepekaan mengenal bentuk dan benda
secara tepat serta kekampuan menangkap dunia visual secara cepat. Kemampuan ini biasanya dimiliki
oleh para arsitek, dekorator dan pemburu.
d. Inteligensi kinesketik-badani, kemampuan
menggunakan gerak tubuh untuk mengekspresikan gagasan dan perasaan. Kemampuan
ini dimiliki oleh aktor, penari, pemahat, atlet dan ahli bedah.
e. Inteligensi
musikal, kemampuan untuk mengembangkan, mengekspresikan dan menikmati bentuk-bentuk musik dan suara.
Kemampuan ini terdapat pada pencipta lagu dan penyanyi.
f. Inteligensi
interpersonal, kemampuan seseorang, untuk mengerti dan menjadi peka terhadap perasaan, motivasi dan watak
temperamen orang lain seperti yang
dimiliki oleh seorang motivator dan fasilitator.
g. Inteligensi
intrapersonal, kemampuan seseorang dalam mengenali dirinya sendiri. Kemampuan ini berkaitan dengan kemampuan
berefleksi (merenung) dan keseimbangan diri.
h. Inteligensi
naturalis, kemampuan seseorang untuk mengenal alam, flora dan fauna dengan
baik.
g. Inteligensi
eksistensial, kemampuan seseorang menyangkut kepekaan menjawab persoalan-persoalan
terdalam keberadaan manusia, seperti apa makna hidup, mengapa manusia harus
diciptakan dan mengapa kita hidup dan akhirnya mati.
Kesalahan Fatal Tidak Mengetahui
Potensi Diri.
Banyak orang
yang tidak mengetahui tentang potensi dirinya, satu hal yang sangat
disayangkan. Tidak tahu apa kelebihan yang dimilikinya. Kalau kita bertanya
pada diri sendiri atau orang disekeliling kita “Apa kelebihan dirinya”?
Biasanya selalu menjawab, apa ya, tidak tahu, atau bingung. Tapi kalau ditanya
apa kekurangannya, dengan cepat bisa menjawab, kurang pintar, miskin, bodoh dan
sebagainya. Ketidak mengertian akan potensi dan kelebihan yang ada dalam diri
seseorang seringkali juga dibungkus dengan alasan klasik. Tidak mau dikatakan
sombong dengan mengatakan potensi dan kelebihan dirinya. Sombong dalam
pergaulan memang tidak perlu, tetapi mengetahui potensi diri adalah keharusan.
Potensi kita ketahui bukan untuk disombongkan tapi untuk dikembangkan. Potensi
diri yang terus tumbuh dan berkembang akan menjadi modal “hidup sukses”. Anda mau sukses? Kenali dan ketahuilah
potensi dan kelebihan dalam dirimu.
No comments:
Post a Comment