Manusia hidup diantara dua pengaruh roh yaitu, “roh suci” atau “roh jahat”. Roh mana yang berkuasa dalam diri seseorang, tergantung dari gaya hidup orang yang bersangkutan. Kalau seseorang itu membiarkan “roh jahat” mempengaruhi hidupnya, maka kuasa “roh jahat” itu akan semakin berpengaruh dalam kehidupannya. Sebaliknya kalau pengaruh “roh suci” semakin banyak, maka kuasa roh suci itu akan semakin membimbing, menuntun seluruh kegiatan dan gaya hidupnya kearah yang benar, menuju kejujuran , keselamatan dan kehidupan yang baik.
Roh suci dan roh
jahat, akan saling mencari pengaruh didalam diri seseorang untuk merebut tahta
hatinya. Roh mana yang memenangkan pengaruh ini terletak pada kesempatan yang
diberikan oleh orang yang bersangkutan.
Suatu hari
seorang pemuda membeli sepasang pakaian disebuah toko. Setelah tawar menawar
terjadilah transaksi. Sipemuda membayar dan sipemilik toko memberikan uang
pengembalian “jumlahnya lebih besar”.
Kelebihan pengembalian ini, sama sekali tidak disadari sipemilik toko. Pada
saat menghitung uang pengembalian itu,
didalam hati sipemuda tersebut, terjadi semacam perang yang hebat. Dipulangkan
atau tidak “kembalian uang yang lebih ini”. “Dipulangkan atau tidak” ........,
dipulangkan atau tidak......, dan perang
dalam hatinya begitu seru, karena selain gelisah juga terjadi perubahan sinar
wajahnya. “Si roh jahat” berbisik, pemilik toko itu kan
sudah kaya, tidak usah dipulangkan lagi....! Pemuda itu menyetujui bisikan si
roh jahat, lalu memasukkan uang kedalam dompetnya lalu pergi meninggalkan toko
itu.
Roh jahat dibiarkan memasuki sekaligus bertahta dihati
sipemuda dan ini pasti kelak akan lebih berpengaruh lagi dalam kehidupannya dan selanjutnya akan
membawanya menuju kehancuran. Biarkanlah “Roh Suci” memasuki dan bertahta dalam
hatimu karena DIA membawa kamu kedalam kebahagiaan dan keselamatanmu.
Satu keluarga
yang sangat besar, mengalami kehancuran yang sangat menyedihkan karena
mendengar bisikan roh jahat dan membiarkan bertahta dihati mereka. Mereka yang
bersaudara kandung, setelah ditinggal mati orang tuanya, bertengkar dan saling
menuntut, memperebutkan harta benda yang ditinggalkan orang tuanya. Mereka tak
segan-segan berperkara di pengadilan,
saling memenjarakan, saling membunuh bahkan melakukan pembunuhan secara gaib
dengan ilmu hitam hanya untuk memiliki harta benda peninggalan orang tuanya. Itulah orang yang membiarkan
“roh jahat” berperan dalam hidup dan kehidupannya yang berakhir dengan kehancuran. Semua harta benda peninggalan orang tuanya
habis ludes terjual untuk membiayai perkara dan akhirnya tidak ada yang tersisa
bagi mereka yang bersaudara yang berperkara itu.
Satu keluarga
yang sangat berbahagia yang membiarkan “roh suci” memasuki dan bertahta dalam
hati mereka sepeninggal orang tuanya. Harta benda yang ditinggalkan orang
tuanya tidak diperebutkan melainkan
mereka saling bantu untuk memelihara dan mengelolanya dalam membiayai
pendidikan saudara-saudaranya. Perilaku mereka dalam kehidupannya dibimbing
oleh roh suci. Mereka selalu berusaha
berkumpul membicarakan persoalan atau masalah yang timbul untuk mendapatkan
penyelesaian yang terbaik. Semua mereka berhasil menjadi sarjana dan mendapat
ilmu yang bisa menambah harta peninggalan orang tuanya. Itulah mereka yang
berbahagia karena membiarkan hatinya dikuasai roh suci.
Anda ingin bahagia? “Biarkanlah Hatimu Dikuasai Roh Suci”.
No comments:
Post a Comment