Friday, November 8, 2013

KUNCI SURGA ADA DITANGAN MUSUH



      
    Berjuta-juta manusia didunia ini sedang mencari jalan kepada kehidupan yang kekal. Semua manusia ingin masuk kedalam surga tetapi tidak ada yang tau jalan kesana dan dimana kuncinya. Ada yang berkata, “Banyak jalan menuju Roma” atau banyak jalan menuju surga. Banyak  yang mengaku sebagai nabi dizaman ini bisa membawa orang kejalan menuju surga dan menggunakan kesempatan  ini menipu banyak orang membawa mereka kejalan yang sesat.

          Surga dimaknai banyak orang sebagai suatu tempat dialam akhirat yang dipercaya  sebagai tempat berkumpulnya roh-roh manusia yang semasa hidupnya berbuat kebajikan sesuai dengan ajaran agama dan keyakinannya.
Ibarat sebuah pintu, surga juga membutuhkan kunci  untuk membukanya. Namun tahukah dimana kunci surga itu? Bagi yang merindukan surga tentu akan berusaha sekuat tenaga mencari kuncinya walaupun harus mengorbankan nyawa. Di surga sebagai suatu tempat berkumpulnya orang-orang saleh tidak ada lagi pertengkaran atau perselisihan, tidak ada iri hati dan dengki, tidak ada permusuhan, tapi semua bersaudara.

          Manusia sebagai warga dunia selalu hidup dengan penuh kejahatan, iri hati dan dengki, keangkuhan dan kecongkakan, keserakahan, pertengkaran atau permusuhan menjadi bagian dari hidup dan kehidupannya sepanjang masa. Siapakah musuh-musuh manusia itu? Tentu saja banyak yang bisa menjadi musuh manusia itu antara lain, dirinya sendiri, keluarganya dan orang-orang disekelilingnya termasuk orang-orang yang jauh dari lingkungannya. Permusuhan dan pertengkaran selalu terjadi sebagai akibat dari rasa ingin lebih menguasai, kesombongan dan keangkuhan kita sendiri, keangkuhan dan kesombongan orang lain atau keangkuhan dan kesombongan kita bersama, yang membawa kita kejalan yang sesat penuh penderitaan.

          Apakah anda ingin menemukan kunci surga dan masuk kedalamnya? Berdamailah dengan semua musuh-musuhmu dan berjalanlah bersama-sama dengan mereka dijalan kebenaran niscaya kau akan menemukan kuncinya disitu.

No comments:

Post a Comment