Tuesday, April 29, 2014

MEMBUAT KOMITMEN DALAM PERTENGKARAN

     
  Membaca judul tulisan ini mungkin kita akan langsung terbawa kedalam pikiran yang membingungkan. Bagaimana mungkin kita membuat komitmen dalam pertengkaran, karena bertengkar itu pastilah suatu kejadian atau tindakan yang tidak baik atau tidak terpuji. Namun perlu kita sadari juga bahwa akibat pertengkaran itu tidak selamanya buruk, tapi setelah terjadinya pertengkaran itu bisa juga membawa kita kedalam situasi yang lebih baik dan indah serta menimbulkan gairah baru. Dan harus kita sadari juga bahwa tidak ada manusia yang luput dari pertengkaran dalam kehidupannya. Entah itu pertengkaran kecil atau pertengkaran besar, apakah itu dua orang yang bersahabat, bersaudara atau suami isteri. Karena kita tidak ada yang bisa luput dari pertengkaran itu, mungkin ada baiknya kita coba buat suatu kesepakatan atau komitmen apabila kita mengalami pertengkaran itu, khususnya bagi yang suami isteri. Karena adakalanya hubungan suami isteri juga membutuhkan bumbu-bumbu pertengkaran.
Mungkin bisa kita coba kaji dan renungkan beberapa hal sebagaimana tercantum berikut ini :
1.  Jangan mau menang sendiri. Jika Anda sebagai suami atau isteri jangan ingin menang sendiri karena kalian merupakan satu kesatuan.
2.  Coba melihat persoalan dari sudut lawan bertengkar. Dengan memposisikan diri seperti itu, kita bisa menunjukkan sikap bahwa kita masih berempati dengan pihak lawan.
3.  Jangan melemparkan kesalahan kepada lawan karena belum tentu hanya dia yang salah. Kita harus menyadari dalam setiap pertengkaran kita juga mungkin punya andil dalam terjadinya masalah itu. Untuk  kita juga perlu pertanyakan apa sebetulnya tindakan atau perbuatan kita yang menyebabkan kemarahannya.
4.  Jangan melebarkan permasalahan. Kita harus upayakan pertengkaran atau perdebatan tetap dalam konteks permasalahan yang sebenarnya. Dengan demikian kita tidak akan memperdebatkan masalah lain.
5.  Berikan kesempatan pihak lawan mengeluarkan uneg-unegnya. Dengan demikian kita sama-sama punya  kesempatan  menumpahkan keluhan kita.
6.  Kita harus berusaha tetap bersikap dewasa. Sikap kekanak-kanakan dan keras kepala hanya akan melemahkan posisi kita.
7.  Usahakan jangan berteriak-teriak. Kalau berteriak-teriak tentu lawan Anda bertengkar tidak akan menangkap apa yang Anda inginkan. Upayakan pertengkaran dikamar tertutup yang tidak perlu diketahui anak-anakmu.
8.   Coba mengeluarkan candaan untuk mencairkan suasana. Tapi janganlah Anda tertawa saat dia sedang menumpahkan kemarahannya.
Mungkin hal-hal tersebut diatas tidak terlalu menarik dan tidak gampang dilakukan, tapi tidak ada salahnya Anda mencoba siapa tau bermanfaat. Semoga bermanfaat!!!


Sunday, April 27, 2014

KEBUTUHAN MANUSIA



          Apakah yang dimaksud dengan kebutuhan?  Barangkali secara singkat bisa kita defenisikan bahwa Kebutuhan itu adalah segala sesuatu yang diperlukan manusia dalam kehidupannya, yang bisa diperoleh dengan cara memiliki atau menikmati sesuatu barang dan jasa. Manusia sering kali tidak bisa membedakan mana Kebutuhan dan mana Keinginannya, karena sesuatu yang kita inginkan belum tentu kita butuhkan. Akan tetapi  seringkali justru Keinginan yang lebih menonjol dalam pikiran kita dibandingkan dengan Kebutuhan. Kebutuhan itu adalah salah satu aspek psikologis yang menggerakkan makhluk hidup dalam aktivitas-aktivitasnya dan menjadi dasar atau pendorong untuk berusaha. Pada dasarnya manusia bekerja mempunyai tujuan tertentu, yaitu memenuhi kebutuhan. Jumlah kebutuhan ini seringkali tidak pernah cukup sebagai akibat dari semakin majunya peradaban dan teknologi. Untuk itu sebaiknya kita harus mengetahui betul apa saja yang menjadi kebutuhan kita. Jenis-jenis kebutuhan dapat kita golongkan menurut intensitasnya/tingkat kepentingannya, sifatnya, waktu pemenuhannya dan subjeknya. 

a.  Kebutuhan menurut intensitasnya (tingkat kepentingannya). Menurut intensitasnya,  kebutuhan dibagi menjadi tiga, yaitu:

Kebutuhan primer, merupakan kebutuhan utama manusia dalam mempertahankan hidupnya. Untuk dapat hidup manusia membutuhkan makanan, air minum, pakaian, dan tempat tinggal. Kebutuhan ini sering disebut sebagai kebutuhan alamiah manusia misalnya sandang, pangan, dan papan.

Kebutuhan sekunder, merupakan kebutuhan yang sifatnya melengkapi dan mempermudah manusia. Kebutuhan sekunder harus terpenuhi setelah kebutuhan primer terpenuhi. Setelah manusia bisa makan, minum, dan bertempat tinggal, ia akan berusaha bagaimana memiliki alat-alat rumah tangga seperti televisi, kulkas, sepeda motor dan lain sebagainya agar hidupnya lebih mudah dan nikmat.

Kebutuhan tersier, adalah kebutuhan yang bersifat kepuasan dan kemewahan, contoh kebutuhan akan barang-barang mewah, seperti mobil, perhiasan mahal, dan barang-barang mewah lainnya. Kebutuhan tersier ini dipenuhi dalam rangka meningkatnya prestise (status seseorang).

b. Kebutuhan menurut sifatnya. Menurut sifatnya, kebutuhan digolongkan menjadi dua yaitu :

Kebutuhan jasmani, adalah kebutuhan dari raga/badan kita, seperti kebutuhan makan, minum, pakaian, dan sebagainya.

Kebutuhan rohani, adalah kebutuhan dari jiwa kita, seperti hiburan, ibadah, ketenangan, dan lain sebagainya.

c. Kebutuhan menurut waktu pemenuhannya. Berdasarkan waktu pemenuhannya, kebutuhan dapat dibedakan menjadi empat yaitu:

Kebutuhan masa sekarang, adalah kebutuhan yang harus segera dipenuhi, seperti     makanan, minuman, obat untuk orang yang sakit, istirahat dibutuhkan saat kita lelah, dan sebagainya.

Kebutuhan yang akan datang/masa depan, merupakan kebutuhan yang pemenuhannya dapat ditunda. Seperti kebutuhan akan barang-barang yang tidak harus segera dipenuhi atau liburan yang bisa ditunda sampai tabungan mencukupi.

Kebutuhan tidak terduga, merupakan kebutuhan yang disebabkan sesuatu yang terjadi secara tiba-tiba yang sifatnya insidental, misalnya pemeriksaan kesehatan
.
Kebutuhan sepanjang waktu, merupakan  kebutuhan yang memerlukan waktu lama.
d. Kebutuhan menurut subjeknya. Menurut subjeknya kebutuhan dibagi atas:

Kebutuhan pribadi atau individu, adalah kebutuhan pribadi masing-masing orang, seperti; pakaian, makanan, dan barang-barang pribadi lainnnya.

 Kebutuhan umum atau sosial, adalah kebutuhan akan barang dan jasa yang dapat digunakan   oleh banyak orang, seperti; jalan, tempat ibadah, sekolah, dan sebagainya.

*) Berbagai macam kebutuhan tersebut berbeda keperluannya antara orang yang satu dengan yang lain, tergantung pada situasi dan kondisi masing-masing. Mobil dapat berubah menjadi kebutuhan sekunder bagi orang-orang diperkotaan. Computer dapat menjadi kebutuhan sekarang pada saat anak-anak kuliah.
KEBUTU

Friday, April 25, 2014

MENSYUKURI KEKURANGAN



          Mensyukuri nikmat atau rezeki yang dimiliki bagi seseorang  tentulah merupakan suatu sikap atau perbuatan yang patut dan sepantasnya dan bukan merupakan suatu perbuatan yang perlu dihormati apalagi dikagumi. Namun, apabila seseorang mensyukuri kekurangan yang dimiliki tentulah merupakan suatu sikap yang perlu dikagumi bahkan perlu dapat pujian. 
         Sebagai seorang yang tidak punya pendidikan tinggi sesampainya di Jakarta, Sumarto tau diri hanya mau mengajukan lamaran ke beberapa perusahaan yang mempekerjakan tenaga Cleaning Service atau pun Office Boy. Tetapi setelah mengajukan lamaran ke beberapa perusahaan dia mengetahui bahwa dia tidak memenuhi persyaratan administrasi untuk bisa diterima sebagai tenaga Cleaning Service ataupun Office Boy.  Karena semua perusahaan yang dilamar membuat persyaratan pendidikan minimal adalah Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan harus punya e-mail untuk pengiriman informasi tentang status lamarannya.  Sumarto hanya tamatan Sekolah Dasar dikampung, sedangkan mengenai  e-mail tentu saja merupakan binatang asing bagi dia karena melihat Computerpun belum pernah dia selama tinggal di kampung.
          Menyadari kekurangannya tersebut diapun  bertekad untuk menciptakan pekerjaan sendiri dan tidak akan mau lagi melamar ke perusahaan apapun.  Lalu dia mencari lahan-lahan nganggur dipinggiran kota untuk menanami sayur-sayuran. Setelah mengalami beberapa kali panen sayuran yang sangat bagus, maka diapun berhasil membeli sebuah mobil  yang akan dipergunakan mengangkut sayuran-sayuran tersebut untuk ditawarkan langsung kebeberapa Super Market  besar ditengah kota.  Beberapa tahun dia melakukan usahanya itu dengan sukses , tabungannyapun sudah lumayan besar di bank. Kemudian setelah memperhitungkan  tabungannya sudah cukup besar, maka diapun  ingin punya Super Market sendiri. Setelah menemukan suatu lokasi yang cukup strategis maka diapun membangun Super Market  agar  bisa secara langsung  menjual sayur-sayuran hasil kebunnya itu ditambah beberapa kebutuhan Rumah Tangga berupa Sembako.
          Setelah melihat beberapa kejadian atau musibah kebakaran yang menimpa beberapa rumah tinggal maupun tempat usaha di kota itu, Sumartopun berniat untuk membuat upaya penyelamatan usahanya dengan mengasuransikannya.   Maka diapun mendatangi suatu perusahaan asuransi. Setelah mengisi beberapa data yang dibutuhkan, pegawai asuransi tersebut mengatakan syarat-syarat yang dibutuhkan sudah cukup. Lalu pegawai asuransi tersebut minta e-mailnya pak Sumarto untuk mengirimkan data tersebut ke e-mailnya. Setelah Sumarto mengatakan bahwa dia tidak punya e-mail, pegawai asuransi tersebutpun heran dan berkata, “Punya super market sebesar itu Bapak tidak punya e-mail?” Kalau  saja punya e-mail bisa jadi seperti apa perusahaan bapak ini?

Wednesday, April 23, 2014

MAKNA SEBUAH KEGAGALAN



           Barangkali kita sudah sering mendengar ucapan orang bijak yang mengatakan bahwa “Kegagalan” adalah sukses yang tertunda. Namun bagi sebagian  orang kegagalan dianggap merupakan sesuatu yang buruk. Apakah memang demikian? Untuk orang yang berpikiran dangkal, hal itu bisa dianggap betul. Akan tetapi kalau kita berpikir lebih dalam, kegagalan itu tidak selalu merupakan yang buruk atau bencana. Barangkali, dengan kegagalan itu Tuhan mengingatkan kita bahwa kapasitas kita masih perlu ditingkatkan karena belum cukup untuk menerima kesuksesan. Mungkin Tuhan mau menunjukkan kepada kita bahwa masih banyak hal yang harus kita pelajari, dimana kalau kita sukses padahal kemampuan kita masih dangkal, kita bisa terjatuh lebih dalam lagi. Sebagaimana yang pernah dikatakan oleh seorang ahli investasi bahwa ‘orang bodoh dengan uang banyak adalah suatu fenomena yang sangat menarik’. Apakah yang akan terjadi bila orang bodoh tiba-tiba mendapatkan uang banyak? Kemungkinan, dia akan menghabiskannya tanpa perhitungan yang cermat dengan membeli barang-barang konsumtif dan kembali mengalami kesulitan keuangan karena kemungkinan besar barang-barang konsumtif yang dia beli tidak sesuai dengan kebutuhannya. Apakah dia sudah pantas disebut sebagai orang kaya? Mungkin belum, karena orang yang betul-betul kaya tahu betul tentang apa yang akan dia perbuat dengan uangnya dan akan menggunakannya untuk lebih berkembang lagi.

          Satu hal yang sangat penting  adalah bahwa kesuksesan yang kita terima harus sesuai dengan kapasitas diri yang kita miliki. Apabila kita menerima kesuksesan tidak sesuai dengan kapasitas diri, kemungkinan besar kita akan mengalami kegagalan dan bisa jatuh lebih dalam. Oleh karena itu, kita tidak perlu terlalu mendramatisir kegagalan. Bisa jadi dengan kegagalan yang kita alami, Tuhan menyelamatkan kita dari kegagalan yang lebih parah. Yang perlu kita sadari adalah bagaimana caranya agar kita bisa bangkit kembali dari kegagalan itu, sehingga layak menjadi orang yang betul-betul sukses dan kesuksesan kita bisa bertahan lama dan semakin berkembang        

Monday, April 21, 2014

KASIH IBU TIDAK TERUKUR



     
     Sebagai seorang anak orang miskin Ponirah selalu menempuh perjalanan sepanjang 14 Km setiap hari pulang pergi ke sekolahnya dengan berjalan kaki. Ibunya hanya seorang pedagang es keliling, sedangkan ayahnya sudah lama meninggal. Ibunya tidak mampu memberi ongkos buat dia untuk bisa naik angkutan umum ke sekolahnya yang cukup jauh, tapi masih berusaha untuk memberi uang jajan sekedarnya agar bisa makan siang di kantin sekolah atau di pinggir jalan sambil mau pulang ke rumah. Pagi-pagi sekali dia sudah harus berangkat agar tidak terlambat sampai di sekolah. 
          Namun hari itu ibunya membujuknya untuk pergi sekolah tanpa diberi uang jajan, karena ibunya sama sekali tidak punya uang. Karena dua hari sebelumnya berturut-turut hujan turun sepanjang hari sehingga ibunya tidak bisa jualan. Ibunya minta untuk bersabar makan siang di rumah sepulang dari sekolah. Akan tetapi Ponirah tidak mau mengerti akan kesulitan ibunya, maka dia merengek-rengek untuk tetap dikasih uang jajan. Karena dia merengek terus tidak mengerti keadaan orang tuanya, maka ibunyapun marah dan membentaknya akhirnya sambil menangis Ponirah pergi sekolah pagi itu. Ibunya sebenarnya tidak tega melihat anaknya itu, tapi dia tidak bisa berbuat apa-apa. Setelah anaknya berangkat diapun bergegas berangkat untuk menjajakan jualannya dengan harapan cuaca cerah, dengan begitu dia pulang lebih awal setelah mendapat uang, agar bisa memasak nasi sebelum anaknya pulang sekolah. 
          Siang itu dalam perjalanan pulang kerumah, Ponirah merasa lapar sekali, maka dia istirahat sebentar sambil menahan lapar, duduk disebuah bangku panjang warung gado-gado dipinggir jalan. Setelah duduk kira-kira lima menit, si ibu tukang gado-gado bertanya, “Nak, apakah kamu mau makan gado-gado?” Dengan suara pelan sambil menahan rasa malu Ponirah menjawab, “Ya bu, tapi saya tidak punya uang. “Oh tidak apa-apa, kalau kamu tidak punya uang saya akan berikan satu piring gado-gado untukmu”.Maka Ponirahpun menyantapnya dengan sangat lahap. Tak lama kemudian air matanya bercucuran, sambil menangis tersedu-sedu. “Kenapa Nak? Tanya si ibu pemilik warung gado-gado itu. Tidak apa-apa bu, aku hanya sangat terharu merasakan kebaikan ibu. Aku baru mengenal ibu tapi terus bersedia memberikan aku sepiring gado-gado, sedangkan ibuku memaksa aku pergi ke sekolah dengan rasa lapar tanpa diberi uang jajan. Ibu betul-betul sangat peduli sama aku. 
          Ibu pemilik warung gado-gado itu berkata, “Nak, kamu tidak boleh berpikir begitu. Coba kamu renungkan hal ini, aku hanya memberi sepiring gado-gado, kamu begitu terharu. Ibumu telah mengandung kamu selama sembilan bulan, melahirkan, membesarkanmu dan menyekolahkan serta memberimu makan tiap hari. Mungkin hari ini ibumu lagi tidak punya uang. Jadi sangat tidak pantas dan tidak adil membandingkan aku dengan ibumu. Ingatlah kamu tidak akan pernah bisa mengukur kasih sayang dari ibumu.   Mendengar perkataan itu, Ponirah merasa kaget, “Mengapa aku berpikir seperti itu?” Untuk sepiring gado-gado dari orang yang baru kukenal aku begitu terharu dan berterimakasih, sedangkan terhadap ibuku yang telah memberikan banyak pengorbanan bertahun-tahun aku marah dan membenci hanya karena sekali tidak diberi uang jajan. 

          Segera dia menghabiskan makan gado-gadonya dan dengan cepat-cepat dia pulang kerumahnya. Begitu sampai dirumah, ibunya langsung memeluk Ponirah sambil berkata, “Nak, kau sudah pulang, cepat masuk, aku telah menyiapkan nasi goreng kesukaanmu” Melihat hal itu, Ponirah tidak dapat menahan rasa harunya  dan iapun menangis dipelukan ibunya.
Kadang-kadang  kita sangat  begitu terharu dan  sangat berterima kasih kepada orang lain untuk suatu pertolongan kecil yang diberikannya pada kita. Namun kepada orang yang sangat dekat dengan kita  khususnya orang tua kita yang bertahun sudah berkorban, kita sering melupakannya begitu saja.
SELAMAT HARI IBU.


Saturday, April 19, 2014

UPAYA UNTUK SELALU HIDUP BAHAGIA

          Semua insan dimuka bumi ini tentu ingin memperoleh kehidupan yang penuh kebahagian. Maka kita tidak perlu heran kalau berbagai cara dilakukan seseorang untuk mendambakan hidup bahagia itu.  Untuk itu seorang pemuda melakukan berbagai upaya  dalam kehidupannya, salah satu dari berbagai upaya yang dilakukannya adalah meminta nasehat dan petunjuk dari orang bijak. Maka orang bijak tersebut memberikan beberapa nasehat sebagai berikut :

Pertama :  Anggaplah dirimu sendiri seperti orang lain.
Dengan menganggap dirimu seperti orang lain, maka ketika mengalami berbagai kesulitan dan penderitaan, dengan sendirinya kesulitan dan penderitaanmu itu akan terasa lebih ringan.  
Demikian juga sebaliknya, apabila kamu  mengalami sukacita atau kegembiraan yang luar biasa, dengan menganggap diri sendiri seperti orang lain, maka sukacita dan kegembiraan itu tidak akan membuatmu sombong dan  lupa diri.

Kedua :  Anggaplah orang lain seperti dirimu sendiri.
Dengan menganggap orang lain seperti dirimu sendiri, maka saat orang lain sedang mengalami kesusahan dan tidak beruntung, kamu  bisa berempati, bahkan mengulurkan tangan untuk memberi bantuan. Kamu juga akan bisa menyadari akan kebutuhan dan keinginan orang lain. Hal itu menempa kamu untuk berjiwa besar serta penuh sikap toleransi.

 Ketiga : Anggaplah orang lain seperti mereka sendiri.
Kita juga harus menghormati dan menghargai privasi orang lain, menjaga hak asasi manusia dengan memperlakukan orang lain sama dan sejajar. Dengan demikian diantara  kita tidak ada  permusuhan,  saling mengganggu dan menyakiti orang lain.
Maka setiap orang berhak menjadi dirinya sendiri dan apabila terjadi ketidakcocokan atau perbedaan pendapat, masing-masing tetap bisa saling menghargai."

Keempat:  Anggaplah dirimu sebagai dirimu sendiri
Kalimat terakhir ini mungkin akan sedikit membingungkan kamu. Bagaimana caranya kamu harus bisa merangkum keempat kalimat tersebut menjadi satu. Sehingga bisa mengerti bahwa semua kalimat itu bisa membuat kamu dan orang lain sekaligus bisa sama-sama gembira.
Jawabannya adalah, “Renungkan dan gunakanlah waktumu seumur hidup untuk belajar dan mengalaminya sendiri."
Apabila engkau meninggal, kelak dikemudian hari orang-orang akan membicarakan dan menyebut-nyebut namamu dengan julukan sebagai : “Orang bijak yang selalu gembira dan selalu menularkan kepada banyak orang yang dikenal”.

Sebagai makhluk sosial, manusia  dituntut untuk selalu belajar mencintai kehidupan dan berinteraksi dengan manusia lain di muka bumi ini. Sepanjang  kita mampu menempatkan diri,  mengerti dan bisa menghargai hak-hak orang lain, serta mengerti keberadaan jati diri sendiri pada setiap jenjang proses kehidupan, maka kita akan menjadi manusia yang lentur dan luwes. Dengan demikian, dimanapun kita hidup dan bergaul dengan orang lain, akan selalu timbul kehangatan, kedamaian, dan kegembiraan. Sehingga, kebahagiaan hidup akan muncul secara alami.