Seorang
motivator yang sangat terkenal mengatakan, “Seseorang disebut bijak bukan
karena hasil dari keputusan dan tindakannya hanya tepat untuk dia pribadi, akan
tetapi juga merupakan solusi terbaik bagi orang lain yang terkait untuk masa
yang lebih panjang. Kualitas hidup kita ditentukan oleh kualitas
pilihan-pilihan kita. Apabila pilihan tindakan kita tepat karena pilihan sikap
mental kita tepat, maka kita disebut emotionally intelligent. Apabila ketepatan
tindakan kita itu menghasilkan solusi terbaik bagi semua pihak yang terkait
untuk masa yang lebih panjang, maka kita disebut bijak.”
Apakah Anda
ingin menjadi pribadi yang bijaksana? Tentu saja semua orang ingin menjadi
pribadi yang bijaksana. Bijaksana tentu saja bukanlah bawaan sejak lahir atau
merupakan faktor keturunan, melainkan melalui suatu proses atau tahapan yang
harus dilalui seseorang untuk menjadi bijaksana. Ada beberapa cara yang bisa
dilakukan seseorang untuk menjadi pribadi yang bijaksana, yaitu :
Pertama. Meminta hikmat kepada Tuhan Yang
Maha Kuasa. Itulah yang pertama sekali dilakukan, karena hikmat hanya berasal
dari Yang Maha Kuasa. Hikmat akan memberikan Anda untuk dapat melakukan dan
memutuskan sesuatu dengan tepat.
Kedua. Melatih diri mengerjakan dan
menyelesaikan masalah dengan hikmat yang Anda peroleh dari Yang Maha Kuasa. Menyelesaikan
masalah dengan hikmat artinya meminta bantuan Yang Maha Kuasa untuk
menyelesaikan masalah yang Anda hadapi. Semakin sering Anda menghadapi masalah,
semakin bagus karena semakin terlatih untuk bijaksana.
Kedua hal
diatas akan menempa dan membentuk pribadadi Anda menjadi Pribadi yang
Bijaksana. Dengan demikian kunci untuk menjadi pribadi yang bijaksana adalah
Hikmat yang dari Yang Maha Kuasa selanjutnya melatih diri menyelesaikan masalah
dengan Hikmat tersebut, bukan dengan kekuatan dan akal budi diri sendiri.
No comments:
Post a Comment