Suatu hari seorang ayah bernama John sibuk lembur mengerjakan pekerjaan kantor yang menumpuk di mejanya. Saat itu, anak perempuannya, Maggy putrinya yang baru berumur dua tahun datang menghampirinya, sambil membawa buku ceritanya yang masih baru. Maggy berkata dengan manja, “Ayah lihat!” John menjawab katanya, “Wah, buku baru ya?” “Iya, ayo bacakan untukku!” katanya berseri-seri. “Wah, Ayah sedang sibuk sekali, jangan sekarang ya”, kata John.
Maggy tetap berdiri disamping John lalu merayu lagi katanya,
“Tapi ibu bilang Ayah akan membacakannya untuk Maggy”. Dengan kesal John
menjawab, Ayah sangat sibuk. Minta saja Ibu untuk membacakannya”. “Tapi Ibu lebih sibuk daripada Ayah”
katanya. “Maggy, sekali lagi Ayah bilang
: Lain kali !!! dengan keras John
membentak anaknya. Maggy menangis dan berkata, “Iya deh, lain kali ya
Ayah, lain kali. Kapan saja Ayah ada waktu,
Ayah tidak usah baca untuk Maggy, baca saja untuk Ayah sendiri. Tapi
kalau Ayah bisa, bacanya keras-keras ya, supaya Maggy juga bisa ikut dengar.”
John hanya diam.
Tiga minggu kemudian, John membacakan buku cerita itu untuk
Maggy keras-keras sambil menangis berharap Maggy bisa mendengarkannya. Dia
menyesal karena semuanya sudah terlambat. Maggy telah tiada. Maggy meninggal karena
sebuah mobil menabraknya tepat didepan rumahnya. Seandainya John mau
merndengarkan Maggy, mungkin dia tidak akan menyesal seumur hidupnya.
Kesuksesan yang kita raih selalu menuntut tanggungjawab yang
lebih besar. Kesibukan pun akan semakin padat. Saat itu, kita mungkin kesulitan
untuk membagi waktu dan prioritas kita. Seperti
yang dialami oleh John. Jika kita tidak bisa membagi waktu secara
seimbang, antara pekerjaan, sosial,
keluarga dan kehidupan rohani kita, kita justru akan kehilangan banyak hal dalam
hidup kita. Mungkin disatu sisi kita bisa berhasil, namun disisi lain kita
gagal total. Ingatlah, kesuksesan sejati bukan hanya soal materi namun mencakup
segala aspek kehidupan. Karena itu kita harus bijaksana dalam mengatur waktu
dan membagi perhatian kita. Jangan sampai hanya karena sibuk dalam satu hal
kemudian yang lain menjadi terbengkalai. Semua ada waktunya masing-masing.
Gunakanlah itu dengan bijak.
No comments:
Post a Comment