Wednesday, April 9, 2014

MENYESAL SEUMUR HIDUP



    
 Suatu hari seorang ayah bernama John sibuk lembur mengerjakan pekerjaan kantor yang menumpuk di  mejanya. Saat itu, anak perempuannya, Maggy putrinya yang baru berumur dua tahun datang menghampirinya, sambil membawa buku ceritanya yang masih baru. Maggy berkata dengan manja, “Ayah lihat!” John menjawab katanya, “Wah, buku baru ya?” “Iya, ayo bacakan untukku!” katanya berseri-seri. “Wah, Ayah sedang sibuk sekali, jangan sekarang ya”, kata John.
          Maggy tetap berdiri disamping John lalu merayu lagi katanya, “Tapi ibu bilang Ayah akan membacakannya untuk Maggy”. Dengan kesal John menjawab, Ayah sangat sibuk. Minta saja Ibu untuk membacakannya”.  “Tapi Ibu lebih sibuk daripada Ayah” katanya.  “Maggy, sekali lagi Ayah bilang : Lain kali !!! dengan keras John  membentak anaknya. Maggy menangis dan berkata, “Iya deh, lain kali ya Ayah, lain kali. Kapan saja Ayah ada waktu,  Ayah tidak usah baca untuk Maggy, baca saja untuk Ayah sendiri. Tapi kalau Ayah bisa, bacanya keras-keras ya, supaya Maggy juga bisa ikut dengar.” John hanya diam.
          Tiga minggu kemudian, John membacakan buku cerita itu untuk Maggy keras-keras sambil menangis berharap Maggy bisa mendengarkannya. Dia menyesal karena semuanya sudah terlambat. Maggy telah tiada. Maggy meninggal karena sebuah mobil menabraknya tepat didepan rumahnya. Seandainya John mau merndengarkan Maggy, mungkin dia tidak akan menyesal seumur hidupnya.
Kesuksesan yang kita raih selalu menuntut tanggungjawab yang lebih besar. Kesibukan pun akan semakin padat. Saat itu, kita mungkin kesulitan untuk membagi waktu dan prioritas kita.  Seperti yang dialami oleh John. Jika kita tidak bisa membagi waktu secara seimbang,  antara pekerjaan, sosial, keluarga dan kehidupan rohani kita, kita justru akan kehilangan banyak hal dalam hidup kita. Mungkin disatu sisi kita bisa berhasil, namun disisi lain kita gagal total. Ingatlah, kesuksesan sejati bukan hanya soal materi namun mencakup segala aspek kehidupan. Karena itu kita harus bijaksana dalam mengatur waktu dan membagi perhatian kita. Jangan sampai hanya karena sibuk dalam satu hal kemudian yang lain menjadi terbengkalai. Semua ada waktunya masing-masing. Gunakanlah itu dengan bijak.

No comments:

Post a Comment