Karena bangun kesiangan setelah
sampai larut malam merayakan pesta ulang tahunnya, pada hari itu Franky
berangkat ke kantornya dengan naik taksi tidak seperti biasanya naik bus kota.
Hatinya sangat penuh rasa suka cita setelah menerima berbagai ucapan selamat
dan berbagai hadiah dari saudara-saudara dan teman-temannya. Setelah menaiki sebuah taksi dia menyapa supir
taksi dengan sangat ramah, “Selamat pagi pak, apa kabar hari ini?”
Baik pak, jawab si sopir taksi. Apakah sudah membawa mobil ini mulai tadi
malam, atau baru mulai pagi ini? Oh, saya baru mulai narik pagi ini pak, jawab
sang sopir. Apakah bawa mobil sendiri atau mobil orang lain, tanya Franky lebih
lanjut. Bukan pak saya bawa mobil orang lain jawab sopir taksi.
Kalau begitu bapak harus memberikan
setoran kepada pemilik mobil setiap hari? Ya, betul sekali pak jawab si sopir
taksi. Saya harus mencari setoran 300 ribu rupiah untuk pemilik mobil dulu,
selebihnya baru untuk saya dan untuk membeli bahan bakar. Tanpa terasa karena
asik berbincang-bincang Franky sudah tiba didepan kantornya. Sebelum turun dari
taksi Franky membuka dompetnya dan mengeluarkan tiga lembar uang seratusan ribuan
rupiah, sambil berkata hari ini saya
membayar ongkos sejumlah uang setoran, maka bapak tinggal cari kelebihannya
untuk dibawa ke rumah dan beli bahan bakar. Terimakasih banyak pak, jawab sopir
taksi dengan penuh rasa terharu. Harga menurut Argometer hanya seratus dua
puluh ribu rupiah.
Dengan perasaan yang sangat senang karena pagi-pagi sudah dapat uang
setoran, maka dia langsung mampir ke warung nasi langganannya untuk serapan
pagi. Sebagaimana biasanya yang punya warung sudah tau makanan dan minuman permintaan
dia sehari-harinya, yaitu nasi dengan lauk telur dadar dan minuman teh manis.
Tapi sebelum makanannya disajikan pelayan warung itu, si sopir berkata kali ini
lauknya ditambah rendang dan minumnya kopi susu katanya. Setelah selesai makan dia menanyakan berapa
biaya makan dan minumnya, lalu yang punya warung berkata dua puluh lima ribu
pak katanya. Sang sopir taksi mengambil selembar uang lima puluh ribuan sambil
berkata kepada pemilik warung, kali ini saya bayar dua kali lipat, kelebihannya
saya berikan tips untuk para pelayan warung ini.
Ketika sore mau pulang pemilik warung
memberikan tambahan transport masing-masing dua belas ribu lima ratus rupiah
kepada dua orang pelayan warung tersebut, hasil pemberian sang sopir taksi itu.
Sesampainya dirumah kedua pelayan itu
masing-masing mengatakan kepada anaknya, besok pagi mau berangkat sekolah ibu
akan memberikatan tambahan uang jajan lima ribu rupiah, dengan permintaan kamu
harus lebih rajin lagi belajar. Besok paginya si anak bangun lebih cepat dengan
penuh semangat berkemas-kemas mau berangkat sekolah dengan tambahan uang jajan
lima ribu rupiah.
Begitulah
Franky telah menularkan kebahagian kepada orang lain, termasuk orang yang tidak
dikenal.