Thursday, March 20, 2014

SAYANGILAH IBUMU



Dalam kehidupan setiap insan di muka bumi ini minimal ada seorang wanita 
yang sangat peduli dalam kehidupannya..
Kamu  boleh setuju atau tidak, percaya atau tidak. Tapi, itu pasti. Wanita 
tersebut adalah seorang Ibu. 

Dialah satu-satunya wanita dibawah kolong langit yang memberikan rahimnya 

kamu tempati selama sembilan bulan sepuluh hari secara gratis.   
Dia siap mempertaruhkan nyawanya memperjuangkan kelahiranmu.
Untuk membimbing dan membesarkanmu ia melewati lika-liku kehidupan.
Dia bisa tidak tidur sekejap matapun pabila kau sakit.
Dia tidak pernah marah apabila kau cengeng dan menangis terus.
Paling-paling dia hanya bisa bingung dan menangis. 
Didalam doanya namamu tidak pernah lupa disebut.
Dia tidak pernah jijik dengan segala kotoranmu yang bau. 

Namun kini waktu sudah lama berlalu.
Kamu sudah merasa dewasa dan mampu mandiri.
Apabila  kamu merasa sepi bisa cari hiburan sendiri.

Dengan segala pengetahuan dan kemampuanmu kamu sudah bisa mandiri. 
Nampaknya wanita itu sudah tidak kau butuhkan lagi.

Wanita itu sudah ketinggalan zaman. Nasehatnya membosankan dan

 hanya menyangkut kehidupan tempo dulu.  

Bau badan dan model pakaiannyapun sering diprotes oleh pacarmu.  
Komunikasi dengannya sering tidak nyambung. Susah.. kolot!

Mungkin Anda benar..
Wanita tua itu sudah pikun, sering membosankan dan tak nyambung..
Tapi coba merenung sebentar.....
Bayangkan apa yang dilakukan puluhan tahun yang lalu semenjak 
kau dalam kandungannya.

Dia Ibumu .., mengasihi kamu melebihi dirinya sendiri.
Dia tidak mengharapkan apa-apa. Tidak membutuhkan Hartamu atau apapun.     
Ia hanya mengharapkan kebahagiaanmu.

Janganlah sekali-kali menempatkan ibumu dalam penilaian berdasarkan unsur jeleknya, cerewetnya, kolotnya, hartanya atau buruk rupa dan perilakunya. 
Seperti apapun keberadaannya, Dia adalah yang melahirkan dan mengasihimu 

yang hukumnya wajib dikasihi. Dalam suka dan duka kau wajib mengasihinya. 
Menyimpang dari keharusan mengasihi ibumu, durhaka akibatnya.



No comments:

Post a Comment