Pada umumnya orang kalau menilai
seseorang itu kaya atau miskin adalah didasarkan kepada punya rumah besar,
harta benda yang melimpah, mobil yang mewah, intinya semua penampilan yang bisa
ditangkap oleh mata. Memang biasanya begitulah ukuran dunia. Siapa yang
memiliki banyak harta benda dialah yang
disebut orang kaya. Kadang-kadang orang
yang percaya kepada Tuhan juga
menggunakan cara seperti itu untuk mengukur hidupnya sendiri atau orang
lain.
Namun, Tuhan sendiri punya ukuran
yang lain yang bisa kita anggap aneh dan rada nyeleneh. Di mata Tuhan, harta
kita yang segunung itu belumlah membuat kita kaya. Ketika seorang kaya yang
sampai pusing memikirkan bagaimana harus menyimpan harta kekayaannya itu,
justru Tuhan bilang dia bodoh. Orang kaya ini bodoh karena ia kaya tapi
sebenarnya miskin. Benar ia punya harta banyak tapi semua harta itu berada
diluar dirinya. Yang membuat dia kaya hanya hartanya, tidak termasuk
hatinya. Ia miskin dalam keikhlasan,
melarat dalam ketulusan hati. Mungkin ia tidak pernah memberi kepada orang
lain. Kekayaannya hanyalah tampak dari luar, tapi sebenarnya hidupnya miskin
dihadapan Tuhan. Dia tidak sadar bahwa kalau dia nanti mati, kekayaannya itu
tidak bisa dia bawa.
No comments:
Post a Comment