Friday, May 2, 2014

ORANG SABAR LEBIH SEHAT DIBANDINGKAN DENGAN YANG TIDAK SABAR



          Pada waktu saya masih duduk di Sekolah Dasar, ada satu pepatah yang sering saya dengar yang berbunyi “Orang Sabar Dikasihi Tuhan”. Namun saat ini nampaknya pepatah tersebut sudah tidak berlaku lagi. Kalau kita melihat kehidupan manusia saat ini sudah lebih sering tidak punya kesabaran. Memang dari zaman dahulu ketidaksabaran itu juga sudah ada, bahkan ketidaksabaran itu mungkin sama waktu lahirnya dengan kesabaran itu sendiri. Akan tetapi kalau kita cermati perilaku manusia sekarang sudah semakin tidak punya kesabaran dan jauh lebih punya ketidaksabaran dibandingkan manusia zaman dulu. 

          Ada orang yang mengatakan ketidaksabaran manusia sekarang juga dipicu penemuan beberapa teknologi. Teknologi digital saat ini telah mengubah hidup kita, bisa mendapatkan hasil yang instan dan membuat kita semakin mendambakan kepuasan instan dalam beberapa aspek kehidupan. Kita telah menjadi masyarakat yang menginginkan pemuasan segera dan kita menuntut segalanya bergerak serba cepat sesuai dengan cara yang kita inginkan. Kalau tidak, kita cenderung frustasi dan uring-uringan sebagai pertanda ketidaksabaran kita. Manusia zaman sekarang sudah tidak punya seni untuk tidak terburu-buru menikmati setiap kejadian.

          Sifat ketidaksabaran itu juga tidak hanya dijumpai didunia komunikasi digital. Dalam berbagai bidang kehidupan lain juga kita bisa dengan gampang  melihat orang tidak sanggup dan sabar lagi untuk menunggu. Kita mungkin pernah melihat orang berbicara terlalu cepat, makan terlalu cepat, menyetir kendaraan terlalu cepat, menghabiskan uang terlalu cepat sehingga semua selalu terburuburu dan mungkin hanya mati yang tidak mau terlalu cepat atau terburu-buru. 


          Kenapa tidak ada lagi kesabaran? Kemana kesabaran itu pergi? Perlu disadari bahwa ketidaksabaran itu sangat berbahaya. Bahaya akibat ketidaksabaran itu dapat kita lihat sebagai contoh, “Seorang anak muda mengendari mobil dijalur dua arah dan area yang dilarang mendahului. Seorang ibu didepannya mengemudikan mobilnya agak pelan. Anak muda yang tidak sabaran itu menganggap ibu itu terlalu lambat. Setelah memepet mobil si ibu itu dari belakang beberapa saat, anak muda itu kehilangan kesabaran dan menyalip dengan kecepatan tinggi dan tiba-tiba bertabrakan dengan kendaran dari arah yang berlawanan yang melaju dengan kecepatan tinggi”. Ketidaksabaran itu juga bisa dikaitkan dengan perasaan frustasi, kesal dan kemarahan. Emosi-emosi seperti itu bisa meningkatkan kadar stres yang selanjutnya bisa membahayakan kesehatan kita. Problem lain yang berkaitan dengan kesehatan adalah “Obesitas”. Ada penelitian yang mengatakan orang-orang yang tidak sabar lebih cenderung mengalami obesitas dibanding orang yang sabar menunggu. Kita bisa melihat didaerah perkotaan dengan gampang bisa ditemukan makanan cepat saji yang tidak mahal yang mudah diperoleh kapan saja dan orang yang tidak sabar sulit menolak godaan seperti itu.
   
          Disisi lain kita juga bisa melihat orang yang tidak sabar cenderung suka menunda. Orang yang tidak sabar cenderung menunda pekerjaan yang membutuhkan waktu panjang karena mereka tidak cukup sabar untuk menyelesaikannya. Sikap suka menunda tentu saja akan berdampak serius terhadap produktivitas ditempat kerja kita dimana hal itu bisa menimbulkan kerugian bagi sejumlah orang. Hal lain yang bisa kita lihat sebagai akibat dari ketidak sabaran adalah membuat pilihan secara terburu-buru dan asal-asalan. Ketidaksabaran juga dapat merusak kemampuan kita untuk berkomunikasi dengan baik. Ketika seseorang tidak punya kesabaran untuk pembicaraan yang bermakna, ia cenderung berbicara asa-asalan tanpa berpikir panjang. Orang yang tidak sabar cenderung tidak mau menunggu orang lain menuntaskan pembicaraannya. Sikap tidak sabaran seperti itu cenderung bisa memutuskan persahabatan yang pada akhirnya akan menimbulkan kerugian juga.

          Apabila kita setuju dengan beberapa hal tersebut diatas, maka belajarlah untuk punya sikap lebih sabar. Karena orang sabar bisa lebih sehat, bisa membuat keputusan lebih baik dan punya teman lebih banyak. Anda mau lebih sehat? Bersikaplah lebih sabar.   

No comments:

Post a Comment